Female Hero and Gender Stereotype in Neil Gaiman's The Ocean at the End of the Lane
ALIFIA NUR RAHARI, Mala Hernawati, S.S., M.A.
2020 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRISPahlawan perempuan, seperti Lettie Hempstock dalam buku The Ocean at the End of the Lane, biasanya sering digambarkan memiliki sifat-sifat maskulin dalam berperilaku dan menentang stereotip peran gender konvensional. Tetapi, jika masih berpedoman pada peran gender konvensional artinya struktur patriarki dalam kehidupan sosial masih berlaku. Hal itu tentu tidak akan merepresentasikan karakter perempuan kuat yang baik, karena masih bersandar pada biner gender perempuan/laki-laki dan tidak menyediakan ruang untuk interpretasi lain yang lebih luas. Menggunakan feminisme poststruktural, penelitian ini menganalisa karakter Lettie sebagai stereotip pahlawan perempuan-yang-kelaki-lakian dan karakter perempuan yang menentang stereotip peran gender. Hasil akhirnya menunjukkan bahwa karakter Lettie tidak mendukung struktur patriarki karena ia menciptakan peran dan karakternya sendiri dengan mengombinasikan sikap yang kelaki-lakian dan keperempuanan. Lettie menunjukkan bahwa sebagai pahlawan perempuan, seseorang tidak harus selalu memiliki sikap maskulin dan merendahkan sikap yang identik dengan perempuan.
Female hero, such as Lettie Hempstock in The Ocean at the End of the Lane, is often described as having a masculine value in her behaviours and defying traditional female gender stereotype. However, relying on gender stereotype means the patriarchal structure still exists. It does not offer a good portrayal of a powerful female character, because it still depends on female/male gender binary and does not offer room for wider interpretation. Using poststructural feminism, this research analyses Lettie's traits as a stereotypical female-as-male hero and non-stereotypical female character and breaks them down. The result shows that Lettie's character does not comply with the patriarchal structure because she utilizes both traditional gender values and creates her own character out of that. Lettie shows that a female hero does not always have to be masculine and looking down to feminine values.
Kata Kunci : stereotip gender, peran gender, pahlawan perempuan, feminisme poststruktural, gender stereotype, gender role, female hero, poststructural feminism