VISI KOLONIAL DAN VISI KOSMOPOLITAN DALAM NOVEL RANAH TIGA WARNA KARYA AHMAD FUADI: KAJIAN SASTRA PERJALANAN KONTEMPORER DEBBIE LISLE

LAILATUL ZUNAEVA, Drs. Rudi Ekasiswanto, M.Hum

2020 | Skripsi | S1 BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Penelitian ini menggunakan objek material novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi dengan teori sastra perjalanan kontemporer Debbie Lisle. Penelitian ini membahas dua hal, yaitu visi kolonial dan visi kosmopolitan dalam novel Ranah 3 Warna. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis untuk mendeskripsikan penggambaran visi kolonial dan visi kosmopolitan dalam novel Ranah 3 Warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penggambaran visi kolonial dan penggambaran visi kosmopolitan dalam Novel Ranah 3 Warna. Penggambaran visi kolonial terjadi karena pengarang tidak bisa lepas dari masa lalu kolonial sehingga memengaruhi narasi dalam perjalanannya. Di sisi lain, penggambaran visi kosmopolitan bertujuan untuk menunjukkan bahwa suatu perbedaan dalam berbagai negara patut untuk dihargai. Penggambaran visi kolonial di antaranya adalah narasi penggunaan kategorisasi negara modern, hierarki hubungan, penegasan perbedaan, dan inferioritas dalam penggambaran tokoh Alif dan Rusdi, kritik dalam penggambaran kondisi masyarakat Indonesia. Selain itu, terdapat wacana resistensi terhadap hegemoni yang menjadi penelitian minor. Penggambaran visi kosmopolitan adalah sebagai berikut, penegasan daya tarik dalam penggambaran alam dan bangunan di Kanada, penegasan daya tarik dalam penggambaran penduduk dan mahasiswa di Kanada, Penegasan daya tarik dalam penggambaran budaya dan makanan, penegasan daya tarik dalam penggambaran alam dan bangunan bersejarah di Yordania, dan harmonisasi global.

ABSTRACT The object of this research is a novel named Ranah 3 Warna by Ahmad Fuadi. This research focuses on discussing two terms, those are colonial vision and cosmopolitan vision in the Ranah 3 Warna novel. Descriptive analysis method and Debbie Lisle contemporary travel writing theory are used to analyzed and describe the colonial vision and cosmopolitan vision inside the novel. The results of this research show that there are colonial vision and cosmopolitan in the Ranah 3 Warna. The depiction of a colonial vision occured because the author cannot escape from the colonialism past and thus influences the narrative on his journey. On the other hand, the depiction of a cosmopolitan vision aims to show that differences in various countries deserve respect. The narrations' colonial vision built in the novel is the use of categorization of the modern state, the hierarchy of relations, the affirmation of differences, and the inferiority of Alif and Rusdi figures, and criticism in describing the conditions of Indonesian society. Besides, there is a discourse of hegemony resistance which becomes a minor study in this research. Meanwhile, the cosmopolitan vision narrations are as follows, an affirmation of attraction in the depicting nature and the buildings in Canada, an affirmation of attraction in description residents and students in Canada, an affirmation of attraction in cultural and food depictions, an affirmation of attraction in depicting nature and historic buildings in Jordan, and global harmonization. Keywords: contemporary travel writing, colonial vision, cosmopolitan vision, the discourse of resistance, hegemony

Kata Kunci : sastra perjalanan kontemporer, visi kolonial, visi kosmopolitan, wacana resistensi, hegemoni/Keywords: contemporary travel writing, colonial vision, cosmopolitan vision, the discourse of resistance, hegemony