PENGARUH INTERVENSI PELATIHAN MENGGUNAKAN BUKU INDIKATOR PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS TERHADAP PENGELOLAAN OBAT DAN PELAYANAN FARMASI KLINIK DI PUSKESMAS KOTA MATARAM

AYA SHAUFIA I, Dr. Satibi, M.Si.,Apt ;Prof. Dr.Achmad Fudholi, DEA.,Apt.

2020 | Tesis | MAGISTER ILMU FARMASI

Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yaitu dengan melakukan pelatihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intervensi pelatihan menggunakan buku indikator Pelayanan Kefarmasian terhadap pengetahuan pengelola obat, pengelolaan obat, pelayanan farmasi klinik dan kepuasan pasien di Puskesmas Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental design, dengan pendekatan analisis pre dan post intervensi serta menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding. Waktu penelitian pada Juli-November 2019 di Puskesmas Kota Mataram. Subyek penelitian adalah 11 orang tenaga kefarmasian dengan pemilihan menggunakan metode purposive sampling dan 660 Pasien rawat jalan di Puskesmas yang memenuhi kriteria inklusi. Intervensi diberikan dalam bentuk pelatihan berupa workshop menggunakan buku indikator pelayanan kefarmasian selama 420 menit dengan materi pengelolaan obat dan pelayanan farmasi klinik. Analisis data yang digunakan terdiri dari uji beda rerata (mean) menggunakan Independent sample T-Test jika data terdistribusi normal dan Mann Whitney U-Test jika data tidak terdistribusi normal dengan nilai kemaknaan p<0,05 serta uji chi square dengan alat bantu analisis Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada kedua kelompok uji setelah pelatihan pada variabel tingkat pengetahuan pengelola obat (p=0,034), terhadap variabel pengelolaan obat yag diwakili oleh peningkatakan indikator kesesuaian item obat dengan fornas(p=0,047), penyimpanan high alert(p=0,019), penyimpanan obat LASA (p=0,035), dan item stok aman(p=0,024), variabel pelayanan farmasi klinik pada indikator pelabelan(p=0,014), pemberian obat disertai informasi(p=0,006) dan biaya obat per kunjungan resep (p=0,033). Hasil uji beda variabel kepuasan pasien (p=0,940). Kesimpulannya adalah terdapat pengaruh pelatihan terhadap tingkat pengetahuan pengelola obat, terhadap kemampuan pengelolaan obat yang diwakili oleh peningkatan beberapa indikator, pelayanann farmasi klinik pada beberapa indikator dan terhadap kepuasan pasien meskipun tidak bermakna secara statistik.

Pharmaceutical services at the Primary Health Care (PHC) are an inseparable part of the implementation of health services in improving the quality of health services for the community. One effort that can be done to improve the quality of service is by conducting training. The purpose of this study was to determine the effect of training interventions using the Pharmaceutical Services indicator book on drug management knowledge, drug management, clinical pharmacy services and patient satisfaction in Mataram City Primary Health Care. This research is a quasi experimental design research, with the approach of pre and post intervention analysis and using a control group as a comparison. The time of the study was in July-November 2019 at the Mataram City PHC.Subjects of study were 11 of pharmaceutical staff by selecting using the purposive sampling method and 660 outpatients in the PHC who met the inclusion criteria. The intervention was given by training in the form of a workshop using a pharmacy service indicator book for 420 minutes with drug management and clinical pharmacy services material. Analysis of the data used consisted of the mean difference test using the Independent sample T-Test if the data were normally distributed and the Mann Whitney U-Test if the data were not normally distributed with significance value p>0,05 and also chi square test using Statistical Analysis and Service Solution (SPSS) version 23. The results showed that there were significant differences in both test groups after training for level of knowledge of pharmacy staff variable (p = 0.034), the drug management variables are represented by improvement of the suitability of drug items with fornas (p = 0.047), high alert storage (p = 0.019), LASA drug storage (p = 0.035), safe stock items (p = 0.024), clinical pharmacy services variables on labeling (p = 0.014), drug administration with information (p = 0.006) and drug costs per prescription visit (p = 0.033). The result of different test of patient satisfaction variabel (p=0,940). while the other indicators do not differ significantly. The conclusion is there is an effect of training on the level of knowledge of pharmacy staff, ability to manage the drugs represented by improvement of several indicators, the clinical pharmacy services on several indicators and the satisfaction of patient at the PHC although does not affect statistically.

Kata Kunci : Pelatihan, Pelayanan Kefarmasian, Puskesmas, Tenaga Kefarmasian, Kepuasan Pasien