Kejahatan Semiosis Digital Markets Dalam Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough

PUTRI RETNOSARI, Dr. Rizal Mustansyir; Dr. Hastanti Widy Nugroho

2020 | Disertasi | DOKTOR FILSAFAT

Penelitian dengan judul Kejahatan Semiosis Digital Markets dalam Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough dilatarbelakangi oleh persoalan proses pencarian tanda yang tidak lagi berupa persoalan gramatikal dalam tata bahasa dan tulisan, namun telah berkembang mencakup wilayah wacana yang lebih kompleks. Kegagalan dalam membaca tanda dapat menimbulkan kekacauan dalam bentuk kejahatan, seperti mudah tertipu, mudah dimanfaatkan, mudah diperalat, dan mudah menjadi korban kejahatan lainnya. Analisis wacana kritis menawarkan sebuah cara pandang kritis dalam menyikapi fenomena terbaru yang dihadapi oleh manusia, seperti fenomena teknologi yang semakin berkembang cepat dan tak terkendali. Contoh nyata dari percepatan teknologi adalah kehadiran digital markets perubahan besar-besaran dari pasar konvensional ke pasar online. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kejahatan semiosis, menginventarisasi atau mengidentifikasi bentuk kejahatan semiosis digital markets dan melakukan analisis wacana kritis atas kejahatan semiosis dalam digital markets. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan unsur metode deskriptif. Objek formal dalam penelitian ini adalah konsep analisis wacana kritis Norman Fairclough, sementara objek material dalam penelitian ini adalah kejahatan semiosis digital markets. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode hermeneutika filosofis, dengan unsur-unsur metodis yaitu interpretasi, kesinambungan historik, heuristika dan deskripsi. Hasil penelitian ini adalah (1) konsep kejahatan semiosis, yang meliputi kajian tanda secara kompleks dan melibatkan kajian interdisipliner, merupakan kunci dalam membuka bentuk-bentuk kejahatan gaya baru. (2) analisis wacana kritis Norman Fairclough terhadap digital markets menunjukkan adanya peran teks yang tidak hanya menampilkan makna semantik dan pragmatik saja, melainkan juga terdapat praktis teks dan praktik sosiokultural. Setelah ditinjau dari analisis teks, lima digital markets yang diteliti banyak menggunakan bahasa hiperbola dan bahasa persuasif, sementara ditinjau dari analisis ideologi ditemukan unsur ideologi konseptualisme dan kapitalisme, serta jika ditinjau dari unsur discourse mengandung unsur-unsur wacana yang bias atau memiliki makna ganda. Dengan demikian, kejahatan yang ditemukan dalam digital markets adalah kejahatan yang terstruktur, tersistem, terkonsep, dan terekayasa sedemikian rupa. (3) Berdasarkan analisis kejahatan semiosis dalam digital markets ditemukan model kejahatan baru di antaranya adalah bentuk kejahatan politik, kejahatan kriminologi, kejahatan psikologi, kejahatan ekonomi, kejahatan statistik, kejahatan sosiologi, kejahatan bahasa, kejahatan budaya dan kejahatan internet. Selain itu, penelitian ini juga menghasilkan temuan baru yaitu teori kejahatan semiosis yang diskematisasikan oleh peneliti dan bermanfaat sebagai pisau analisis dalam membaca wacana lebih kritis.

The research entitled The Crime of Semiosis in Digital Markets According to Norman Fairclough's Critical Discourse Analysis is motivated by the problem of the process of searching for signs that are no longer grammatical issues in grammar and writing, but have evolved to cover more complex areas of discourse. Failure to read signs can cause chaos in the form of crime, such as being easily fooled, easily exploited, easily manipulated, and easily becomes a victim of other crimes. Critical discourse analysis offers a critical perspective in responding to the latest phenomena faced by humans, such as technological phenomena that are growing rapidly and uncontrollably. A concrete example of technological acceleration is the presence of digital markets - massive changes from conventional markets to online markets. The purpose of this study is to identify semiosis crime, inventory or identify forms of digital market semiosis crime and conduct a critical discourse analysis of semiosis crime in digital markets. This research is a library research with elements of descriptive methods. The formal object in this study is the concept of Norman Fairclough's critical discourse analysis, while the material object in this study is the crime of semiosis digital markets. The method of data analysis used in this study is the philosophical hermeneutic method, with methodical elements namely interpretation, historical continuity, heuristics and description. The results of this study are (1) the concept of semiotic crime, which includes a complex study of signs and involves interdisciplinary studies, is key in opening new forms of crime. (2) analysis of Norman Fairclough's critical discourse on digital markets shows the role of texts that not only display semantic and pragmatic meanings, but also practical texts and sociocultural practices. After reviewing text analysis, the five digital markets that were investigated mostly used hyperbole language and persuasive language, while in terms of ideological analysis found conceptualism and capitalism ideology elements, and when viewed from the discourse element contained elements of discourse that were biased or had multiple meanings. Thus, crimes found in digital markets are crimes that are structured, systemic, conceptualized, and engineered in such a way. (3) Based on the analysis of semiosis crimes in digital markets, new crime models are found including political crime, criminological crime, psychological crime, economic crime, statistical crime, sociological crime, language crime, cultural crime and internet crime. In addition, this study also produced a new finding, namely the theory of semiotic crime which was schematized by researchers and useful as a knife for analysis in reading more critical discourse.

Kata Kunci : Analisis Wacana Kritis, Digital Markets, Kejahatan, Semiosis, Critical Discourse Analysis, Crime