Laporkan Masalah

RENCANA BISNIS CAFE SUSU MASA LALU

M IQBAL TANJUNG W, Boyke Rudy Purnomo, S.E., M.M., PhD., CFP

2019 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

Konsumsi susu di Indonesia saat ini masih lebih rendah dibanding negara tetangga lainya seperti Malaysia, Myanmar, Thailand, dan Filiphina. Terlebih lagi susu yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah susu kental manis yang kadungan gizinya lebih sedikit dibanding kandungan gulanya. Sebagian orang melewatkan manfaat dari susu segar karena merasa mual dan menimbulkan diare setelah meminumnya. Faktor gangguan pencernaan ini bisa jadi menjadi salah satu penyebab rendahnya konsumsi susu di Indonesia Fenomena ini memperlihatkan bahwa kesadaran meminum susu di Indonesia masih kurang. Di sisi lain hanya segelintir cafe atau restoran yang menjual atau mengkampanyekan manfaat susu. Mereka kalah bersaing dengan coffeshop yang sedang menjadi tren minuman saat ini. Baru-baru ini ditemukan varian susu jenis A2 yang di klaim lebih ramah terhadap pencernaan dibanding susu biasa. Inovasi susu ini menjadi angin segar bagi industri susu di Indonesia. Penelitian ini membahas kelayakan rencana bisnis Cafe Susu Masa Lalu yang menggunakan susu A2 baik dari sisi finansial dan non finansial. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Cafe Susu yang menggunakan susu A2 memiliki potensi untuk dikembangkan. Aspek promosi dan edukasi merupakan hal krusial yang harus menjadi prioritas utama karena sebagian orang belum mengenal susu A2. Dari sisi analisis kelayakan finansial menunjukan bahwa rencana bisnis ini layak diimplementasi dengan NPV > 0 dan IRR> discount rate pada kondisi pesimis, moderate, dan optimis.

Milk consumption in Indonesia is still lower than other neighboring countries such as Malaysia, Myanmar, Thailand, and Filiphina. Moreover, the milk consumed by Indonesian people is the sweetened condensed milk that is less nutritional than its sugar content. Some people miss the benefits of fresh milk because it feels nauseous and causes diarrhea after drinking it. This gastrointestinal disorder factor may be one of the causes of low milk consumption in Indonesia. This phenomenon shows that the awareness of drinking milk in Indonesia is still lacking. On the other hand only a handful of cafe or restaurants sell or campaign the benefits of milk. They are losing to competing with the current drink trend. Recently found variants of type A2 milk in the claim is more friendly to digestion than ordinary milk. This milk innovation becomes a fresh wind for the dairy industry in Indonesia. This study discusses the feasibility of the "past" business plan of milk in the A2 milk from both the financial and non financial side. The results showed that Cafe milk that uses A2 milk has the potential to be developed. The aspect of promotion and education is crucial that should be a top priority because some people do not know the milk A2. In terms of financial feasibility analysis, this business plan deserves to be implemented with NPV > 0 and IRR > discount rate in pessimistic, moderate, and optimistic conditions.

Kata Kunci : Kata Kunci: Susu A2, wawancara, inovasi, NPV, IRR, coffeshop

  1. S2-2019-417472-abstract.pdf  
  2. S2-2019-417472-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-417472-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-417472-title.pdf