Rencana Bisnis Platform Digital Protani Untuk Pemasaran Produk Pertanian
NIKKO NUGRAHA, Boyke Rudy Purnomo, S.E., M.M., PhD., CFP,
2019 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)Indonesia adalah negara agraris dimana mayoritas penduduknya memiliki mata pencaharian dibidang pertanian, yaitu sebanyak 33.487.806 jiwa. Dikutip dari BPS (Februari 2019), jalur distribusi produk pertanian mulai dari petani/produsen hingga sampai ke konsumen akhir harus melalui beberapa fungsi perdagangan sehingga semakin penjang jalur distribusi yang dilalui, maka akan semakin besar MPP yang dihasilkan, dengan kata lain, memperkecil margin keuntungan yang diterima petani. Harga tawar sebuah produk ditentukan oleh jumlah perantara yang dilalui, semakin banyak jumlah perantara yang dilalui, maka akan semakin kecil harga tawar produk tersebut. Oleh sebab itu, perlu adanya inovasi dalam memasarkan produk-produk pertanian di Indonesia agar petani dapat menjual produknya ke pembeli yang tepat sehingga dapat menurunkan jumlah MPP disetiap komoditas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun rencana bisnis platform digital Protani dengan melihat kebutuhan konsumen dilapangan, mulai dari petani/produsen, pedagang perantara, hingga konsumen akhir, sehingga dapat dihasilkan suatu rancangan bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta mengatasi masalah yang ada dilapangan. Rancangan bisnis ini dijelaskan menggunakan Kanvas Model Bisnis serta dilengkapi dengan strategi dan rencana fungsional. Hasil dari penelitian yang dilakukan, untuk skenario pesimis diperoleh nilai investasi awal sebesar Rp405.919.000,-, IRR sebesar 9,30%, NPV sebesar Rp303.006.487,-, dan Payback Period selama 4,0 tahun. Sedangkan untuk skenario moderate diperoleh nilai investasi awal sebesar Rp405.919.000,-, IRR sebesar 62,51%, NPV sebesar Rp3.745.036.479,-, dan Payback Period selama 2,1 tahun, sehingga berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa rencana bisnis Protani layak (feasible) dan menguntungkan (profitable) untuk direalisasikan.
Indonesia is an agrarian country where the majority of the population has a livelihood in agriculture, which is 33,487,806 people. Quoted from BPS (February 2019), the distribution channel of agricultural products ranging from farmers/producers to the end consumers must go through several trade functions so that the longer the distribution channel is traversed, the greater the MPP generated, in other words, minimizing profit margins received by farmers. The bargaining price of a product is determined by the number of intermediaries traversed, the more the number of intermediaries traversed, the smaller the bargaining price of the product. Therefore, there needs to be innovation in marketing agricultural products in Indonesia so that farmers can sell their products to the right buyers so that they can reduce the amount of MPP in each commodity. The purpose of this study is to develop a Protani digital platform business plan by looking at the needs of consumers in the field, ranging from farmers / producers, intermediary traders, to end consumers, so that a business plan can be produced that can meet the needs of consumers and overcome existing problems in the field. This business plan is explained using the Business Model Canvas and is equipped with strategies and functional plans. From the results of the research conducted, for the pessimistic scenario, the initial investment value is IDR 405,919,000, IRR of 9.30%, NPV of IDR 303,006,487, and Payback Period for 4.0 years. While for the moderate scenario the initial investment value is IDR 405,919,000, IRR of 62.51%, NPV of IDR 3,745,036,479, and Payback Period of 2.1 years, so based on this it can be concluded that the business plan Protani is feasible and profitable to be realized.
Kata Kunci : Produk Pertanian, Platform Digital, Protani, Kanvas Model Bisnis.