Exploring determinants of hydrocoele surgery coverage related to lymphatic filariasis in selected districts of Nepal: An Implementation research

Lama Yonzon, Choden, dr. Elsa Herdiana Murhandarwati, M.Kes., PhD, Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA

2019 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar Belakang: Hidrokel adalah suatu kondisi kronis pada pria di mana terdapat kumpulan cairan berwarna kekuningan yang berlebihan yang mengarah ke pembesaran skrotum. Ini adalah manifestasi umum dari lymphatic filariasis (LF) yang mempengaruhi hampir 25 juta pria di seluruh dunia. Data awal memperkirakan lebih dari 20.000 kasus hidrokel di seluruh Nepal, tetapi survei pemetaan morbiditas baru-baru ini yang dilakukan pada tahun 2014 mengungkapkan hampir 9.000 kasus hidrokel di 12 kabupaten. Operasi adalah pengobatan yang direkomendasikan untuk hidrokele dan tersedia gratis di semua rumah sakit pemerintah di Nepal. Penelitian ini dengan demikian berfokus pada mengeksplorasi faktor determinan dari cakupan operasi hidrokel yang berfokus pada faktor pasien, intervensi dan penyedia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengeksplorasi tujuan penelitian. Penelitian ini dilakukan di dua distrik endemis LF, yang dilaporkan memiliki jumlah kasus hidrokel yang paling banyak. Dalam total lima wawancara informan kunci, dengan para pemangku kepentingan dari tingkat pusat dan kabupaten, dua belas wawancara mendalam dengan pasien hidrokel dan anggota keluarga dan dua diskusi kelompok fokus dengan sukarelawan kesehatan komunitas perempuan dilakukan. Hasil: Operasi hidrokel adalah operasi sederhana dan efektif yang dilakukan dalam pendekatan episodik oleh kedua rumah sakit distrik di Kanchanpur dan Dhading. Sebagian besar responden tidak memiliki pengetahuan hidrokel sebagai akibat dari LF atau gigitan nyamuk. Ketakutan untuk melakukan operasi, malu, masalah keuangan, tidak ada pengetahuan tentang program bertindak sebagai hambatan untuk mengakses operasi sementara pedoman program yang fleksibel, anggaran yang memadai, peningkatan skala program secara bertahap adalah factor pendukung program. Kesimpulan: Cakupan operasi hidrokel dapat lebih ditingkatkan jika program membahas pentingnya kesadaran masyarakat. Ada kebutuhan untuk lebih fokus pada penyebaran informasi tentang program karena mayoritas pasien tidak tahu tentang layanan yang tersedia.

Background: Hydrocoele is a chronic condition in male in which there is an excessive collection of straw-coloured fluid which leads to enlargement of the scrotum It is a common-manifestation of lymphatic filariasis (LF) affecting nearly 25 million men worldwide. The preliminary data estimated more than 20,000 cases of hydrocele all over Nepal but the recent morbidity mapping survey conducted in 2014 in just twelve districts revealed nearly 9,000 cases of hydrocoele. Surgery is the recommended treatment for hydrocoele and is available free of cost in all government hospitals in Nepal. This research is thus focused on exploring the determinants of hydrocoele surgery coverage focusing on patient, intervention and provider factors. Methods: The study employed qualitative method for exploring the study objectives. The research was conducted in two endemic districts of LF, reported to have highest number of hydrocoele cases. In total five key informant interview, with the stakeholders from central and district level, twelve in-depth interviews with hydrocoele patients and family members and two focus group discussions with the female community health volunteers was conducted. Results: Hydrocoele surgery is a simple and effective surgery which is carried out in episodic/camp-style approach by both the district hospitals in Kanchanpur and Dhading. Most of the respondents did not have knowledge of hydrocoele as a result of LF or mosquito bites. Fear of surgery, embarrassment, lack of money, no knowledge of the program acted as barriers for accessing the surgery while flexible program guideline, sufficient budget, gradual scaling up of the program were enablers of the program. Conclusion: Hydrocoele surgery coverage could be further improved if the program addresses the importance of community awareness. There is need for more focus on information dissemination about the program as majority of the patients had no idea about the available services.

Kata Kunci : barriers of hydrocoele surgery, enablers of hydrocoele surgery coverage, hydrocoele surgery coverage