TRANSFORMASI INDUSTRI KREATIF BATIK DALAM RANGKA PENINGKATAN KETAHANAN KERAJINAN KAIN BATIK (Studi di Dusun Giriloyo, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta)
DARTO WAHIDIN, Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si.; Prof. Dr. Kodiran, M.A.
2019 | Tesis | MAGISTER KETAHANAN NASIONALPenelitian ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan transformasi industri kreatif batik dan mengidentifikasi dampak transformasi industri kreatif batik dalam rangka peningkatan ketahanan kerajinan kain batik di Dusun Giriloyo, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, desain penelitian yang digunakan fenomenologi. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling yang dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Data diperoleh dari berbagai sumber yakni, observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan studi online. Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada model analisis interatif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa transformasi yang terjadi pada batik Giriloyo dapat dilihat dari perkembangan batik Giriloyo dulu dan sekarang yang menyebabkan terjadinya transformasi pada kerajinan kain batik Giriloyo. Bentuk transformasi yang terjadi pada pakem, motif, warna, pemasaran, dan ekonomi. Selama ini pengusaha dan perajin dalam mentransformasi kerajinan kain batik tersebut menghadapi berbagai macam tantangan. Hasil transformasi bisa dilihat pada pengembangan motif dan warna batik Giriloyo yang telah mengalami kombinasi. Dampak dari adanya transformasi motif batik Giriloyo terhadap ketahanan kerajinan kain batik dapat dilihat dari adanya peningkatan produksi kain batik dan kesejahteraa yang lebih terjamin. Namun, di sisi lain terjadinya pencemaran akibat limbah industri batik dan adanya penjiplakan kain batik tulis. Strategi dalam peningkatan ketahanan kerajinan kain batik dengan cara menjaga kualitas, mengkampayekan batik Giriloyo, dilarang menjual batik printing, adanya batik cap kombinasi sebagai bahan perbandingan, dan adanya paket wisata belajar membatik. Strategi yang dilakukan tersebut untuk menghadapi gempuran batik yang berasal dari luar negeri, agar kerajinan kain batik Giriloyo tetap bertahan dan dapat bersaing.
This study aims to describe the transformation of the batik creative industry and identify the impact of the transformation of the batik creative industry in order to increase the resilience of batik fabric crafts in Giriloyo Hamlet, Wukirsari Village, Imogiri District, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta. This type of research uses a qualitative approach, the research design used is phenomenology. The determination of the informants in this study was carried out by means of a purposive sampling that was chosen with specific considerations and objectives. Data obtained from various sources namely, observation, in-depth interviews, documentation, and online studies. Data analysis in this study refers to the interactive analysis model proposed by Miles and Huberman through data collection, data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification. The results of this study found that the transformation that occurred in Giriloyo batik can be seen from the development of Giriloyo batik before and now that caused the transformation in the Giriloyo batik fabric craft. Forms of transformation that occur in the grip, motives, colors, marketing, and economics. During this time entrepreneurs and craftsmen in transforming the craft of batik cloth are facing various kinds of challenges. The results of transformation can be seen in the development of Giriloyo batik motifs and colors that have experienced combinations. The impact of the Giriloyo batik motif transformation on the resilience of batik fabric crafts can be seen from the increased production of batik fabrics and a more secure welfare. However, on the other hand there is pollution caused by the waste of the batik industry and the plagiarism of batik cloth. Strategies in increasing the durability of batik fabric craft by maintaining quality, campaigning Giriloyo batik, prohibiting selling batik printing, the existence of a combination batik cap as a comparison material, and the existence of a batik learning tour package. The strategy is carried out to deal with the onslaught of batik originating from abroad, so that the Giriloyo batik cloth craft survives and can compete.
Kata Kunci : Batik, Industri Kreatif, Ketahanan Kerajinan, Transformasi