Laporkan Masalah

TRANSIT, TRANSISI, DAN TRANSFORMASI LAGU JARAN GOYANG MENJADI AYO MOVE O

LIFARA AIDLIKA M, Dr. Samsul Maarif; Dr. phil. Vissia Ita Yulianto

2019 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN SENI PERTUNJUKAN DAN SENI RUPA

Musik dangdut sangat lentur untuk dimodifikasi. Penggubahan lagu dangdut koplo Jaran Goyang menjadi lagu sholawat Ayo Move On memunculkan beberapa kajian dalam keberlangsungannya. Kesuksesan lagu Jaran Goyang di tahun 2017 yang banyak menarik perhatian masyarakat, menjadi celah bagi grup hadrah Syubbanul Muslimin untuk menggubah lagu tersebut menjadi lagu religius. Penggubahan lagu Jaran Goyang dalam penelitian ini dianalisis dengan mewacanakan teori transit, transisi, serta transformasi dari segi tekstual maupun kontekstual. Perubahan dari segi tekstual terjadi dalam lirik, serta struktur lagu yang mengalami perubahan. Transit terjadi pada perpindahan terkait perpindahan geografis dan waktu. Transisi dianalisis dari perubahan makna, nilai, serta isi dari kedua lagu tersebut yang sangat luas dan dapat dipandang melalui perspektif budaya pop dan Islam. Proses transformasi yang terjadi diidentifikasi terkait perubahan bentuk dari karya seni. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses transit terjadi sebanyak tiga kali. Dari Bantul, Kediri, hingga ke Probolinggo dan mulai tahun 2016 hingga 2017. Proses transisi terjadi dari perpindahan nilai dan makna, dari lagu yang berunsur kesenangan menjadi religius. Proses transformasi terjadi hanya dalam perubahan bentuk lagu, dari lagu dangdut menjadi lagu sholawatan. Transformasi tidak terjadi dalam manusia, karena para pelaku dua lagu tersebut merupkan entitas yang berbeda.

Dangdut music is very flexible to be modified into other music genres. The compilation of dangdut koplo Jaran Goyang song into the song sholawat Ayo Move On gave rise to several studies. The success of Jaran Goyang in 2017 which attracted a lot of public attention, became a gap for Muslim hadrah group to turn the song into a religious song. The composition of Jaran Goyang itself in this study was analyzed by discussing the theory of transit, transition, and transformation in textual and contextual terms. Changes in textual terms occur in its lyrics, as well as its structure that has changed. Transits occur in transfers related to geographical and time displacement. Transition is analyzed from changes in meaning, value, and content of those two songs which are very broad and can be viewed through the perspective of pop culture and Islam. The transformation process ocuring is identified which is related to changes in the shape of the artwork. Results of this study indicate that the transit process occurred three times. From Bantul, Kediri, to Probolinggo and from 2016 to 2017. The transition process occurs from the transfer of values and meanings, from songs that have the pleasure to religious. The transformation process occurs only in changes in song form, from dangdut to sholawatan. Transformation does not occur in humans, because the actors of these two songs are different by entities.

Kata Kunci : dangdut, perubahan, proses

  1. S2-2019-420191-abstract.pdf  
  2. S2-2019-420191-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-420191-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-420191-title.pdf