GAPURA KERATON KASEPUHAN CIREBON KAJIAN BENTUK DAN MAKNA

DEA SYAHNAS PARADITA, Dr. Suastiwi Triatmodjo, M.Des ; Prof. Dr. Timbul Haryono, M.Sc

2019 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN SENI PERTUNJUKAN DAN SENI RUPA

Penelitian yang berjudul Gapura Keraton Kasepuhan Cirebon, Kajian Bentuk dan Makna ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan rupa gapura, serta menguraikan makna yang terkandung dalam setiap gapuranya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan estetik. Dalam prosesnya, penelitian melalui tahapan studi pustaka, observasi, serta melakukan wawancara kepada pihak terkait. Setelah melalui tahapan tersebut, maka hasil penelitian yang pertama adalah, bentuk dan rupa gapura keratin berdasarkan fungsinya, fungsi personal sebagai perwujudan ekspresi pandangan spiritual Sultan, serta sebagai sarana untuk mewujudkan ekspresi estetik dengan menerapkan motif-motif ragam hias. Fungsi fisik sebagai pintu masuk yang juga menjadi sebuah simbol bagi suatu wilayah. Gaya gapura keratin yang berjumlah delapan, mempunya iunsur yang berbeda-beda. Berdasarkan waktunya, gapura dibangun dalam waktu yang tidak bersamaan. Berdasarkan wilayahnya, gapura candi bentar diletakkan di area terluar keraton, sedangkan semakin ke selatan gapura yang digunakan adalah paduraksa karena sifatnya yang privat. Berdasarkan penampilannya, terdapat unsur Hindu, Cina, Eropa, yang terpadu dengan budaya lokal. Struktur gapura terdiri dari kaki, tubuh, dan atap. regol pengada, regol gledegan, dan lawang sanga saja yang strukturnya hanya berupa tubuh dan atap. Gapura sebagai hasil representasi sebuah mitos ataupun kejadian disekitarnya, mempunyai makna tersendiri yang berkaitan erat dengan waktu, wilayah, dan penampilannya.

The research entitled The Gate of Kasepuhan Cirebon Palace: Study of Forms and Meanings, is aims to analyze the form and shape of a gate, as well as describe the meaning contained in each of its gates. This research uses a qualitative method. The approach that used is an aesthetic approaching. In the process, this research through the stages of literature study, observation, and conducting interviews with related parties. After going through these stages, the results of the first research are, the form and shape of the palace gate based on its function, personal function as an expression of the Sultan spiritual views, and as a means to realize aesthetic expression by applying decorative motifs. Physical function as an entrance which is also a symbol for a region. The style of the palace gate, which amounts to eight, has different elements. Based on the time, the gate was built at the same time. Based on the area, the candi bentar gate was placed in the outer area of the palace, while the more southward the gate was used paduraksa because of the private nature. Based on his appearance, there are elements of Hinduism, China, Europe, which are integrated with local culture. The structure of the gate consists of the legs, body and roof. The regol pengada, regol gledegan, and the lawang sanga only have a body and roof structure. The gate as a result of representation of a myth or event around it, has its own meaning that is closely related to time, region, and appearance.

Kata Kunci : Gapura, Bentuk dan Rupa, Makna, Keraton Kasepuhan Cirebon