Representasi Perempuan Dalam Film Analisis Semiotika tentang Eksploitasi dan Subordinasi Perempuan dalam Film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 2
ASEP TRI SANDY, Novi Kurnia, M.Si., M.A., Ph.D
2018 | Tesis | MAGISTER ILMU KOMUNIKASIFilm kerap menghadirkan perempuan sebagai sosok yang berperan utama dalam dunia perfilman, termasuk film komedi. Perempuan yang berakting di dalam dunia perfilman, digambarkan melalui ruang domestik dan publik. Perempuan menjadi pemain sentral di dalam dunia hiburan dan tontonan, akan tetapi hanya pada posisi subordinasi, yaitu pada posisi tidak berkuasa untuk mengendalikan dunia tersebut. Perempuan di dalam dunia perfilman menjadi korban yang dieksploitasi secara pasif oleh pihak lain. Penelitian ini menggali lebih dalam bagaimana perempuan digambarkan pada ruang publik sebagai objek eksploitasi dan subordinasi. Penelitian ini menggunakan pisau analisis dari Roland Barthes untuk menggali tanda-tanda eksploitasi dan subordinasi dalam film, kemudian dianalisis dengan kategorisasi unit analisis seperti visual, verbal dan non verbal. Dalam penelitian ini peneliti melihat bagaimana tanda-tanda yang digunakan film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 2 dalam merepresentasikan perempuan di dalam ruang publik dan memahami artinya yaitu; ada hubungan perempuan yang berperan dalam film demi menunjang industri perfilman. Pada akhirnya, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terbukti dalam industri perfilman terutama film bergenre komedi masih terdapat elemen-elemen eksploitasi dan subordinasi di ruang publik yang ditampilkan secara implisit.
Films often present women as figures who play a major role in the world of cinema, including comedy films. Women acting in the world of film are portrayed through domestic and public spaces. Women become 'central players' in the world of entertainment and spectacle, but only in the position of 'subordination', that is, in a position not 'in power' to control the world. Women in the world of the film become victims who are passively exploited by other parties. This research delves deeper into how women are portrayed in public space as objects of exploitation and subordination. This study uses an analysis knife from Roland Barthes to explore the signs of exploitation and subordination in the film, then analyzed by categorizing analysis units such as visual, verbal and non-verbal. In this study, researchers looked at how the signs used by DKI Warkop Reborn: Cricket Boss! Part 2 in representing women in public spaces and understanding their meaning, namely; there is a relationship between women who play a role in a film to support the film industry. In the end, the results of the research show that it is evident that in the film industry, especially comedy genre films, there are still elements of exploitation and subordination in the public space which are implicitly displayed.
Kata Kunci : perempuan, film komedi, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 2, semiotika, eksploitasi dan subordinasi