Laporkan Masalah

PERENCANAAN KAWASAN WISATA DESA TOMOK DENGAN KONSEP CULTURAL TOURISM OF WATERFRONT

KEVIN DANIEL MANGASI, Dr.Eng. Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng.

2018 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Tomok merupakan desa wisata budaya yang terletak di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Kawasan ini memiliki beberapa peninggalan bersejarah kebudayaan suku Batak Toba, yang menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata utama di Kawasan Danau Toba. Namun kawasan ini memiliki permasalahan yaitu berupa ketidakseimbangan guna lahan komersil yang mendominasi atraksi kebudayaan, sehingga mengurangi nilai atraksi kebudayaan tersebut. Selain itu, permasalahan lainnya berupa kurangnya atraksi tambahan dan penyediaan sarana-prasarana yang menunjang kegiatan pariwisata. Maka dari itu, diusulkan perencanaan untuk memperkuat kembali citra kawasan pariwisata Desa Tomok sehingga dapat memberikan kenyamanan dalam melakukan kunjungan pariwisata. Perencanaan kawasan desa wisata Tomok menggunakan konsep Cultural Tourism of Waterfront, yang berfokus pada penguatan karakteristik serta fungsi area tepian danau. Selain itu, konsep ini juga berfokus terhadap area cagar budaya. Konsep ini didapat melalui hasil analisis kawasan dengan metode gap analysis, serta memiliki alternatif konsep dengan metode Utility Value Analysis (UVA). Perencanaan ini menghasilkan output berupa rekayasa keruangan dengan skala 1:2500 untuk aspek spasial, dan penambahan aktivitas kebudayaan sebagai aspek non spasial. Perencanaan keruangan ini menggunakan elemen seperti guna lahan, sirkulasi kawasan, bangunan, ruang terbuka, pedestrian, dan fasilitas pendukung pariwisata. Sedangkan untuk aspek spasial menghasilkan Masterplan Kawasan Wisata Desa Tomok, pemetaan terkait perencanaan yang akan dilakukan dan visualisasi 3D.

Tomok is a cultural tourism village located in Simanindo District, Samosir Regency. This area has several historical cultural heritage of the Toba Batak tribe, which makes it one of the main tourist destinations in the Lake Toba Region. However, this area has a problem that is in the imbalance of commercial land use that dominate cultural attractions, thus reducing the value of these cultural attractions. In addition, other problems include lack of additional attractions and provision of facilities that support tourism activities. Therefore, a plan is proposed to strengthen the image of the Tomok Village tourism area so that it can provide comfort in visiting tourism. The planning of the Tomok tourism village area uses the concept of the Cultural Waterfornt Tourism, which focuses on strengthening the characteristics and functions of the lake edge area. Moreover, this concept also focuses on the area of cultural heritage. This concept is obtained through the results of regional analysis with the gap analysis method, and has an alternative concept with the Utility Value Analysis (UVA) method. The planning produces output in the form of spatial engineering with a scale of 1: 2500 for spatial aspects, and addition of cultural activities as non-spatial aspects. This spatial planning uses elements such as land use, area circulation, buildings, open spaces, pedestrians, and tourism support facilities. As for the spatial aspect, it produces Tomok Village Tourism Area Masterplan, mapping related to planning to be carried out and 3D visualization.

Kata Kunci : Perencanaan, kawasan strategis, tepian danau, wisata budaya/Planning, strategic area, lake shore, cultural tourism

  1. S1-2018-369257-abstract.pdf  
  2. S1-2018-369257-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-369257-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-369257-title.pdf