Hikayat Maharaja Garebag Jagat Muhammad Bakir: Kajian Intertekstual
PITRY SHARA YUNIATI, Rakhmat Soleh, S.S., M.Hum
2018 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIAPenelitian ini berisi tentang intertekstualitas dalam Hikayat Maharaja Garebag Jagat karya Muhammad Bakir. Hikayat ini telah ditransliterasikan oleh Nikmah Sunardjo pada tahun 1989. Naskah suntingan Nikmah Sunardjo menjadi objek material dalam penelitian ini. Hikayat Maharaja Garebag Jagat merupakan salah satu cerita wayang yang ditulis pada 19 November 1892. Hikayat ini bercerita tentang keluarga Pandawa dan Punakawan yang menjadi raja yang menguasai kerajaan-kerajaan termasuk negeri tempat dewa-dewa tinggal. Cerita dalam Hikayat ini mendapat pengaruh dari cerita wayang di jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mencari intertekstualitas dalam Hikayat Maharaja Garebag Jagat. Teori yang digunakan adalah teori Intertekstual yang meyakini bahwa sebuah teks adalah serapan dan mozaik dari teks-teks sebelumnya. Kristeva menekankan bahwa sebuah karya harus dimaknai dengan membaca teks-teks yang sudah ada sebanyak-banyaknya, bukan sekadar untuk melihat pertukaran ide dari satu teks yang sudah ada. Penelitian ini harus dapat membuktikan pengaruh yang didapat dalam Hikayat Maharaja Garebag Jagat dari teks-teks sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hikayat Maharaja Garebag Jagat menyerap teks-teks cerita wayang yang telah berkembang di jawa, terutama lakon carangan Bagong dadi Ratu, Gareng dadi Ratu, dan Petruk dadi Ratu. Intertekstualitas dalam hikayat ini ditemukan dalam fakta cerita, tema, dan ironi. Potongan-potongan cerita wayang tentang Punakawan dan lakon carangan tersebut disatukan dalam Hikayat Maharaja Garebag Jagat sehingga pembaca dapat memaknai hikayat tersebut.
The research contains about intertextuality in Hikayat Maharaja Garebag Jagad that is written by Muhammad Bakir. The Hikayat has been translated by Nikmah Sunardjo in 1989 which become the material in this research. Hikayat Maharaja Garebag is one of the Wayang stories that is written on 19 November 1892. The Hikayat is about the Pandawa and Punakawan being great king of the kingdoms including country where the gods live. Story in The Hikayat was influenced by the story of Wayang in Java. This study aims to find intertextuality in Hikayat Maharaja Garebag.Theory that used in this research is Intertextuality who believes that a text is absorption and a mosaic of texts before. Kristeva emphasize that an opus must be interpreted by reading the existing texts as much as possible, not just to see the exchange of ideas on the existing text. This research should be able to prove the influence gained in Hikayat Maharaja Garebag Jagat from previous texts. The result of this research shows that Hikayat Maharaja Garebag absorbs texts of the Wayang that has grown in java, particularly Lakon Carangan Bagong Dadi Ratu and Petruk Dadi Ratu. bakir has information about texts of the existing wayang stories to write this saga. Intertextuality in the hikayat was found in the fact the story, theme, and irony. The pieces of puppet stories about Punakawan and Lakon Carangan are united in Hikayat Maharaja Garebag Jagat so readers can be helped to interpret the saga.
Kata Kunci : hubungan intertekstual, struktur cerita, hikayat, wayang.