Laporkan Masalah

Representasi Feminitas dalam Video di Akun YouTube Males Banget Dot Com 2016: Analisis Semiotik Roland Barthes

HESTI WIDIANINGTYAS, Ardian Indro Yuwono, S.I.P.,M.A.

2017 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASI

Konstruksi gender dan stereotipe feminitas dalam konteks patriarki membuat perempuan sulit untuk mengubah takdirnya. Misalnya, perempuan mengalami berbagai hambatan karena nilai-nilai yang melekat dalam masyarakat membatasi akses dan kesempatannya. Stereotipe ini melestarikan kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan, dan media menjadi propagandis terdepan dalam mengkampanyekan stereotipe tersebut. Oleh karenanya penggambaran perempuan yang kerap tidak seimbang melahirkan gerakan feminisme dalam media. Di era internet ini, media kian berkembang ke arah digital dan menghasilkan beragam jenis media sosial daring, seperti YouTube yang menjadi situs berbagi video paling popular. Salah satu pengguna YouTube yang kian diminati oleh khayalak muda Indonesia ialah Males Banget Dot Com (MBDC). Dari ratusan video yang telah MBDC unggah ke akun YouTubenya selama 2016, peneliti memilih enam video yang menceritakan relasi antara perempuan dan lakilaki untuk melihat bagaimana karakteristik feminitas direpresentasikan. Karakteristik feminitas dalam penelitian ini mengacu pada penemuan England, Descartes dan Collier-Meek (2011) dan melihat simbol-simbol menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang kemudian dihubungkan dengan mitos di masyarakat. Hasilnya, dari 14 karakteristik feminitas hanya 10 yang direpresentasikan dalam keenam video yang diteliti. Representasi 10 karakteristik feminitas tersebut terdapat pada tokoh laki-laki dan perempuan. Akan tetapi, lebih banyak pada tokoh perempuan dengan karakteristik feminitas yang cenderung negatif, di antaranya yakni menyusahkan, lemah secara fisik, penakut, dan submisif. Dengan demikian, dapat disimpulkan MBDC merepresentasikan feminitas secara timpang dan merugikan perempuan.

Gender construction and femininity stereotype in patriarchy context make women in ills to change her destinies. For example, women face many obstacles because of the values that stick in society which restrict her access and opportunity. This stereotype is followed by continuous violence and discrimination towards women, and media becomes the front propagandist in campaigning the stereotype. Therefore, femininity which associated with womens representation oftenly inequal and brings forth feminism movement in media. In this internet era, media is growing more towards digital and gives rise to various kinds of online social media, such as YouTube that has become the most popular video sharing site. One of YouTubes user which attracts more and more Indonesian youngsters is Males Banget Dot Com (MBDC). From hundred of videos that MBDC has uploaded on its YouTube account through out 2016, researcher has chosen six videos that tell stories about a man and a womans relationships to see how femininity is represented. Femininity representation in this research refers to femininity characteristics which England, Descartes and Collier-Meek (2011) found and see symbols on videos using Roland Barthes semiotic analysis which then attributed to societys myths. As the result, from 14 femininity characteristics, only 10 that is represented on those six videos. The 10 femininity characteristics are represented both by man and woman. However the characteristics are more represented by woman with negative ones, like troublesome, physically weak, fearful, and submissive. Thus, it can be concluded, that MBDC represents femininity inequally and degrading woman.

Kata Kunci : Feminitas, Gender, YouTube

  1. S1-2017-349590-abstract.pdf  
  2. S1-2017-349590-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-349590-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-349590-title.pdf