Laporkan Masalah

IRAMA ORANG-ORANG KALAH: ANALISIS WACANA KRITIS POLITIK DANGDUT KOPLO MENGGOYANG KEMAPANAN

IRFAN RIZKY DARAJAT, Dr. S. Bayu Wahyono

2017 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan Media

Penelitian ini hendak mengungkap bagaimana kekuasaan bekerja pada ranah musik populer, terutama musik Dangdut. Penelitian ini berangkat dengan menelusuri teks-teks pencekalan yang dihadirkan oleh Rhoma Irama kepada Inul, dan lebih jauh lagi kepada musik berirama dangdut koplo. Dalam teks tersebut ditemukan wacana besar yang dihadirkan oleh Rhoma Irama yang divoniskan terhadap dangdut koplo, yaitu wacana identitas musikal (irama), wacana moralitas, dan wacana legalitas. Dengan telaah analisis wacana kritis, peneliti menjabarkan bagaimana kekuasaan bekerja pada wilayah teks, praktik diskursif, dan praksis sosial yang dihadirkan oleh Rhoma Irama melalui teks-teks pernyataan dalam media, teks syair lagu, hubungan antar teks tersebut, dan praksis sosial yang mengandung unsur semiosis. Dangdut koplo (atau Koplo) adalah sebuah bentuk musik dangdutdaerah yang berasal dari Pantai Utara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Praktik dalam musik dangdut koplo menunjukan ada beberapa elemen yang patut diperhatikan dalam jenis musik, bentuk pertunjukan, teks dan tema syair lagunya, sertapola produksi dan distribusi musiknya. Dari praktik sosial tersebut terkandung unsur semiosis yang kemudian dapat ditelaah sebagai sebuah wacana. Wacana yang dihadirkan oleh dangdut koplo ini kemudian akan ditempatkan sebagai wacana perlawanan atau alternatif dari wacana dominan yang dihadirkan dangdut pada wilayah industri musik arus utama, terutama dalam hal ini dangdut Rhoma Irama. Dengan demikian akan terlihat bagaimana kekuasaan bekerja melalui wacana, sebagai kuasa dominan dan sebagai wacana perlawanan pada ranah musik dangdut.

This research was about to reveal how power works in the realm of popular music, especially the music of Dangdut. The study was set out by tracing the texts presented by Rhoma Irama to banned Inul, and furthermore to rhythmic music dangdut koplo. In the text, found discourse presented by Rhoma Irama against dangdut koplo, there are musical identity discourse (rhythm), discourse, morality and legal discourse. With the critical discourse analysis, researchers describe how power works in the area of text, practices, discursive and social praxis that is manifested by Rhoma Irama through the texts of the statements in the media, the text of the song, the relationships between those texts and the social praxis, containing elements of semiosis. Dangdut koplo is a musical form that originated in area dangdut North coast (Pantai Utara) of Central Java and East Java. Live shows in Dangdut koplo practice show several noteworthy elements in the type of music, performances, texts and form the theme of the lyrics of her songs, as well as the pattern of production and distribution of his music. The social practices of the contained elements of semiosis which can then be analyzed as a discourse. The discourse was presented by dangdut koplo will then be placed as a discourse of resistance or an alternative to the dominant discourse that was featured on the mainstream dangdut music industry, especially in this case Rhoma Irama-dangdut. Thus will be seen as how power works through discourse, as the dominant power and as a discourse of resistance in the realm of dangdut music.

Kata Kunci : Analisis wacana kritis, dangdut, dangdut koplo, relasi kuasa

  1. S2-2017-351680-abstract.pdf  
  2. S2-2017-351680-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-351680-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-351680-title.pdf