Stereotip dan Resistensi dalam Syair Perang Menteng: Analisis Poskolonialisme
NINIES AINI FITRIA DEWI, Dr. Sudibyo, M.Hum.
2017 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIAPenelitian ini berfokus pada stereotip dan resistensi yang terdapat dalam Syair Perang Menteng. Syair ini menceritakan peperangan masyarakat Palembang melawan bangsa Belanda pada 1819. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeksripsikan stereotip yang dilekatkan kepada bangsa Belanda oleh narator serta menjelaskan resistensi yang dilakukan oleh masyarakat Palembang melawan bangsa Belanda dalam SPM. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori poskolonialisme dengan sebelumnya dilakukan pembacaan kontrapuntal terhadap SPM. Dalam penelitian ini digunakan dua metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode analisis data. Penulis bertumpu pada naskah yang telah ditransliterasi oleh M.O.Woelders dalam bukunya berjudul Het Sultanaat Palembang 1819--1825 (1975). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identitas yang mendasari masyarakat Palembang adalah identitas budaya Islam. Narator menstereotipkan bangsa Belanda dengan sebutan kafir dan syaitan di dalam SPM. Beragam perumpamaan bersifat kontradiktif disampaikan narator untuk menggambarkan masyarakat Palembang dan bangsa Belanda. Masyarakat Palembang ditampilkan dengan perumpamaan yang indah, sementara bangsa Belanda ditampilkan dengan perumpamaan yang buruk. Adapun resistensi yang dilakukan oleh masyarakat Palembang terhadap bangsa Belanda dan sekutunya berupa resistensi fisik dengan menggunakan senjata.
This research focuses on streotype and resistance which are contained in Syair Perang Menteng. This syair tells a war between Palembang society against Dutch in 1819. The purpose of this research is to describe the sterotype embedded to the Dutch and to explain the resistance against Dutch by Palembang society in SPM. The theory which is used in this research is postcolonialism theory with contrapuntal reading towards SPM. In this research, writer uses two methods, those are data collecting method and data analysis method. Writer uses a text that had been transliterated by M.O.Woelders in his book tittled Het Sultanaat Palembang 1811--1825 (1975). The result of this research shows that the cultural identity of Palembang society is Islam. Narator stereotyped Dutch with the word of kafir and syaitan in SPM. Many contradictive words are told by narator to describe Palembang society and Dutch. The good one goes to describe Palembang society while the bad one goes to describe Dutch. The resistance form of Palembang society towards Dutch and their allies is physcal resistance by using guns.
Kata Kunci : identitas, diri, liyan, stereotip, resistensi.