PERUBAHAN-PERUBAHAN DAN FUNGSINYA DALAM PENGADAPTASIAN DOA YANG MENGANCAM: KAJIAN ADAPTASI PERSPEKTIF LINDA HUTCHEON
ARINY RAHMAWATI, Dr. Supriyadi, M. Hum
2017 | Tesis | S2 Ilmu SastraFenomena munculnya banyak karya adaptasi akhir-akhir ini mengundang beragam respons. Dalam hal ini, banyak kritikus yang membuat dikotomi bahwa karya adaptasi adalah karya turunan, inferior, subsidiary, dan tidak pernah sebaik yang asli. Ketika teks adaptasi dirasa tidak cukup memenuhi ekspektasi pembaca, kebanyakan pembaca akan merasa bahwa teks adaptasi itu kurang baik. Padahal, dalam proses adaptasi terdapat kreativitas adapter. Kreativitas adapter ini tentunya akan menghasilkan karya yang berbeda. Dalam penelitian ini, dikaji film Doa yang Mengancam (2008) yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo yang merupakan adaptasi dari cerpen dengan judul sama yang ditulis oleh Jujur Prananto pada 2002. Penelitian ini bertujuan menemukan perubahan media dan perubahan konteks serta fungsi perubahan-perubahan tersebut dalam adaptasi Doa yang Mengancam. Kedua tujuan tersebut dapat dicapai dengan mengaplikasikan teori adaptasi Linda Hutcheon untuk mengetahui bagaimana adapter mempertahankan sekaligus mengubah sebuah cerita yang ia adaptasi ke dalam konteks yang baru sehingga karya tersebut memiliki definisi baru dan dapat lahir menjadi sebuah karya yang baru yang memiliki ciri khas tersendiri. Hasil penelitian ini adalah perubahan-perubahan diciptakan untuk membuat karya adaptasi menjadi karya yang berbeda dan menjadi karya yang baru yang memiliki kekhasan tersendiri. Kekhasan yang dimaksud dalam hal ini berkaitan dengan kekhasan media yang dipakai dan kekhasan gagasan dalam karya yang berbeda dengan karya yang diadaptasi. Upaya ini menjadikan karya adaptasi memiliki definisi baru sehingga mengaburkan hierarki superior-inferior pada hubungan karya yang diadaptasi dengan karya adaptasi.
Recently, the emerging phenomenon of many adaptations texts invite a lot of responses. In this case, many critics make dichotomies that adaptation texts are derivative, inferior, subsidiary, and never as good as the original. When an adaptation text does not adequately meet reader expectations, most readers will feel that the adaptation text is failed. In fact, in the process of adaptation there is creativity. This creativity of adapter will certainly produce different works. In this research, we will examine a film by Hanung Bramantyo, Doa yang Mengancam (2008), an adaptation of a short story with the same title written by Jujur Prananto in 2002. This study aims to find transpositions in media and transpositions in the context and the function of those transpositions in this adaptation text. These two objectives can be achieved by applying Linda Hutcheon's adaptation theory to find out how the adapter defends and transposes a story into a new context, so the adaptation text has a new definition and can be born to be a new aesthetic object that has its own distinctive features. The final results of this study are the transpositions created to make the adaptation work different and has its own characteristics. The characteristics relates to the particularities of the media used and the uniqueness of ideas in the adaptation work. This effort makes adaptation work has a new definition that obscures the superior-inferior hierarchy of the adapted text and the adaptation text.
Kata Kunci : adaptasi, transposisi, media, konteks, fungsi, Linda Hutcheon