PAKAIAN DAN PEMBENTUKAN CITRA DIRI DI KALANGAN MAHASISWA
ALFI ZAKKY KURNIA R, Drs. Pande Made Kutanegara, M.Si
2017 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYAPakaian tidak hanya sekedar penutup dan pelindung anggota tubuh semata, namun pakaian juga dapat membentuk citra si pemakai pakaian tersebut. Hal ini didukung oleh gaya hidup masyarakat sekarang yang merupakan masyarakat konsumen. Membeli suatu barang sudah bukan lagi memenuhi nilai guna barang tersebut namun juga hendak membeli prestise, status, dan citraan. Untuk memenuhi hal tersebut, seseorang akan memiliki beragam upaya dalam mendapatkan pakaian. Pertanyaannya adalah upaya apa saja yang dilakukan untuk mendapatkan pakaian? dan citra atau image apa yang ingin dibentuk ketika mengenakan pakaian? Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta, karena Yogyakarta merupakan kota pendidikan yang didatangi para pendatang untuk menuntut ilmu. Mahasiswa Yogyakarta berasal dari beragam daerah, karakteristik, dan latar belakang yang berbeda-beda, sehingga memberikan data yang lebih bervariatif. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan tehnik pengumpulan data observasi dan wawancara mendalam dengan 5 informan. Informan merupakan mahasiswa laki-laki yang berumur 20-23 tahun. Informan diperoleh melalui teman dan saudara yang memiliki beragam cara unik dalam mendapatkan pakaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urusan menjaga penampilan sekarang ini tidak hanya menjadi persoalan wanita saja, saat ini kaum laki-laki juga turut menjaga penampilan terutama ketika berada di hadapan publik. Hal ini ditunjukkan dengan perhatian terhadap gaya berpakaian. Upaya mahasiswa untuk mendapatkan pakaian ternyata cukup beragam, diantaranya jual-beli barang bekas, membohongi orangtua, meminjam, barter, endorse dan meminta pacar. Citra atau image yang ingin dibentuk mahasiswa dengan mengenakan pakaian adalah laki-laki yang keren, fashionable, stylish, nyentrik dan rapi.
The clothes not only protects and covers the members of the governing body, but the clothes can shape the image of the wearer. This is supported by the lifestyle of today's society which is the consumer society, where buying an item is not to buy use-value of the goods but also want to buy prestige, status and image. To meet this, someone will have a variety of efforts in getting the clothes. The question is, what has been done to get clothes? and what image to be formed when wearing the clothes? This research was conducted in Yogyakarta, because Yogyakarta is a city of education, so attended the newcomers to learn. The Yogyakarta students come from diverse areas, characteristics and different backgrounds, thus providing a more varied data. This research was conducted with a qualitative approach, with data collection techniques of observation and in-depth interviews with 5 informants. Informants are male students aged 20-23 years. The informant obtained through friends and relatives who have a variety of unique ways to get fashion products. The results showed, today, keeping up appearances is not just a woman's problem, now men also keep up appearances, especially in public. This is shown by the attention to the style of dress. The student's effort to get the outfit is quite diverse, including the purchase and sale of used goods, lay her parents, borrow, barter, supportive and asked her girlfriend. Image to be formed by students when wearing a clothes are, cool men, fashionable, stylish, quirky and neat.
Kata Kunci : Kata Kunci : pakaian, upaya dan citra