ANALISIS SEMANTIS DAN SEMIOTIS NAMA-NAMA PROSESI RITUAL UPACARA TABOT DI PROVINSI BENGKULU
THOMAS, Prof. Dr. Marsono, S.U
2016 | Skripsi | S1 SASTRA NUSANTARATabot adalah salah satu budaya yang berasal dari Bengkulu. Tabot merupakan budaya serapan yang dibawa oleh bangsa Arab ke tanah Bengkulu. Tabot memiliki bentuk sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, bambu, dan kertas-kertas yang berkelap-kelip. Tabot dilaksanakan selama sepuluh hari yang dimulai sebelum tanggal 1 Muharram. Terdapat dua belas prosesi upacara yang dilaksanakan selama sepuluh hari itu. Penelitian ini mengkaji makna dari nama-nama ritual upacara Tabot. Setiap nama dalam upacara tersebut memiliki tanda dan makna tersendiri. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya hubungan antara penamaan dengan konsep yang dimaksud. Penelitian ini dilakukan berdasarkan kerangka teori semantik dan semiotik. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dan cakap. Metode cakap digunakan untuk pengecekan data yang sudah dikumpulkan. Simak digunakan dalam mencatat hasil wawancara dengan narasumber untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Data dicatat serta direkam menggunakan media rekaman elektronik menggunakan ponsel. Data selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan masing-masing nama ritual upacara. Setelah diklasifikasikan, nama-nama tersebut dianalisis menggunakan metode teori Semiotik dengan pendekatan tanda (signe) milik Ferdinand de Saussure. Hasil penelitian pada nama-nama ritual upacara Tabot ini memiliki tanda atau simbol yang mengandung makna. Tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif dan mempu menggantikan suatu yang dapat dipikirkan atau dipahami orang-orang. Pemahaman makna yang tekandung di dalam nama-nama ritual upacara Tabot mengandung makna dan pesan kehidupan bagi manusia khususnya pada umat Muslim. Pengetahuan agama, budaya, dan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan guna untuk pengetahuan bagi banyak orang mengenai lambang-lambang atau simbol-simbol yang memiliki arti atau makna tertentu pada nama-nama ritual upacara Tabot.
Tabot is one of the cultures that come from Bengkulu. Tabot an uptake culture brought by the Arabs to the land of Bengkulu. Tabot has the shape of a building made of wood, bamboo, and the papers were twinkling. Tabot held for ten days beginning before 1 Muharram. There are twelve rites conducted during those ten days. This study examines the significance of the names Tabot rituals. Each name in the ceremony have signs and meaning. This is why the relationship between the naming of the concept in question. This study was conducted based on the theoretical framework of semantics and semiotics. Data collection method used is the method see and capably. Ably method is used for checking the data already collected. Listen used in recording the results of interviews with sources to get more accurate results. Data is logged and recorded using electronic recording media using mobile phones. Data is further classified based on the name of each ritual ceremonies. Once classified, the names were analyzed using semiotic theory approach sign (signe) owned by Ferdinand de Saussure. This results of research on the names of these rituals Tabot have a sign or symbol that implies. These markers convey information so that they are communicative and able to replace one that can be thought or understood people. Tekandung understanding meaning in the names of rituals Tabot meaning and message of life for people, especially the Muslims. Knowledge of religious, cultural, and social in social life. Therefore, this study was conducted in order for knowledge to many people about the emblems or symbols that have a particular meaning or significance to the names Tabot rituals.
Kata Kunci : Nama-nama ritual upacara Tabot, Semantis, Semiotis, Makna