BABAD GEDHONGAN: Kisah Perjalanan Dyah Rasa Wulan dan Syekh Wali Lanang di Tanah Jawa (Suntingan Teks, Terjemahan, dan Catatan)
MOH. TAUFIQUL HAKIM, Dr. Hendrokumoro, M.Hum; Dra. Sumarsih, M.Hum; Arsanti Wulandari, S.S., M.Hum
2016 | Skripsi | S1 SASTRA NUSANTARAPenelitian ini bertujuan memahami teks Babad Gedhongan (selanjutnya disingkat BG) yang memuat kisah perjalanan Dyah Rasa Wulan, putri Adipati Tuban, dan Syekh Wali Lanang, seorang pengelana dari Arab yang menyebarkan ajaran Rasulullah. Naskah koleksi pribadi ini ditulis dalam aksara dan berbahasa Jawa, sehingga belum tentu bisa dibaca oleh masyarakat umum. Penelitian ini menyajian suntingan teks, terjemahan, dan perbandingan teks BG atas teks-teks lain yang mempunyai keserupaan kisah. Suntingan teks dilakukan dengan metode perbaikan bacaan, sedangkan terjemahan dilakukan dengan perpaduan antara metode terjemahan harfiah dan bebas. Berdasarkan penyuntingan dan penerjemahan, ditemukan bahwa BG telah digubah sebanyak dua kali, yakni pada 1428 (1515 M) dan 1845 M. Dalam penulisannya, rupanya BG tetap mempertahankan diksi-diksi Arab yang diserap ke dalam bahasa Jawa, seperti tokit, latakyun, kun payakun, dan semacamnya. Selanjutnya, setelah dilakukan pengklasifikasian alur, kisah, dan penafsiran makna, dapat diperoleh keterangan bahwa BG merupakan sumber pelengkap bagi naskah-naskah lain yang berlatar sejarah Jawa menurut Babad, terutama pada kisah Dyah Rasa Wulan dan Syekh Wali Lanang. Dikisahkan bahwa mereka kelak mempunyai keturunan yang menjadi cikal bakal raja-raja Jawa.
Goal of this research is understanding the text Babad Gedhongan (here in after abbreviated as BG), which contains the story of the trip Dyah Rasa Wulan, daughter of the Adipati Tuban, and Syekh Wali Lanang, a traveler from the Arab spread the teachings of the Prophet. This private collection of manuscripts written in script and Java language, so it can not necessarily be read by the general public. This research presentation of text editing, translation and text comparison BG on other texts that have similarity of the story. Text editing is done with reading improvement methods, while the translation is done by the combination of literal and free translation method. Based on the editing and translation, it was found that BG has been composed twice in 1428 (1515 M) and 1845 M. In addition, BG keep Arabic's vocabolaries and absorbed into language java , as tokit, latakyun, kun payakun, and others. Furthermore, after classifying plot, story, and the interpretation of meaning, can be obtained information that BG is a complementary source for other texts set in the history of Java, according to the chronicle, especially the story of Dyah Rasa Wulan and Sheikh Wali Lanang. It is said that they have children who later became the forerunner of the kings of Java.
Kata Kunci : BG, cikal bakal raja-raja Jawa, perjalanan, suntingan teks, sejarah Jawa, terjemahan.