PERANCANGAN COWORKING SPACE DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN RUANG INTERAKSI KREATIF
DIKA ARDI IRAWAN, Creative Industry, Co-working Space, Creative Space
2016 | Skripsi | S1 ARSITEKTURKondisi ekonomi di Dunia saat ini telah memasuki era ekonomi gelombang ke-4 yang dikenal dengan nama Era Ekonomi Kreatif. Pada Era Ekonomi Kreatif, pertambahan jumlah penduduk tidak dipandang sebagai masalah jika masyarakat dapat secara mandiri meningkatkan daya hidup melalui kreativitas yang dimiliki. Di Indonesia, ekonomi kreatif saat ini mulai tumbuh dan berkembang menjadi sektor ekonomi yang memiliki peranan penting bagi perekonomian. Yogyakarta menjadi salah satu dari 3 kota yang menjadi pusat pertumbuhan industri kreatif di Indonesia selain Kota Jakarta dan Kota Bandung (Kemenkraf dalam Koestantia, 2014). Sebagai kota budaya dan seni, Yogyakarta dikenal kreatif dalam melestarikan warisan negeri lewat berbagai cara dan terobosan. Seni dan budaya di Yogyakarta ditempatkan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Sebagai fasilitas dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Yogyakarta, coworking space diharapkan dapat menjadi ruang-ruang interaksi antar sesame penggiat industri kreatif yang dapat memacu kreatifitas para penggunanya. Coworking space juga dapat terintegrasi dengan area kreatif Taman Kuliner Condongcatur dan dapat menimbulkan simbiosis mutualisme diantara keduanya. Dalam perancangannya disusunlah ketiga konsep utama pada desain perancangan bangunan ini, yaitu: creative interaction space, supreeme based design, dan integrated space by space.
Economic conditions in the world now entered the era of the 4th wave of the economy known as the Era of the Creative Economy. In this era, population growth is not seen as a problem if people are able to independently improve life through creativity. Creative economy is now starting to grow and develop in Indonesia into the economic sector that has an important role for the nation economy. Yogyakarta is one of three cities that became central to the growth of creative industries in Indonesia beside Jakarta and Bandung (Kemenkraf in Koestantia, 2014). As an art and cultural city, Yogyakarta known for their creativity in preserving the heritage of the country through various breakthroughs ways. Art and culture in Yogyakarta placed as an integral part of society. As a facility to support the development of creative economy in Yogyakarta, coworking space is expected to become interaction space among fellow activists of creative industries to spur the creativity of its users. Co-working space can also be integrated with Taman Kuliner Condongcatur area and may pose a symbiotic mutualism between them. In the design process, there are three main concept design on this development of the design, namely: creative interaction space, supreeme based design, and integrated space by space.
Kata Kunci : Industri Kreatif, Coworking Space, Ruang Kreatif