Laporkan Masalah

MEMAKNAI IDENTITAS INDONESIA MELALUI PRANGKO DI MASA ORDE BARU

HENDRA SETIAWAN, Dr. Wiwik Sushartami, M.A.; Prof. Drs. SP. Gustami, S.U.

2016 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

INTISARI Prangko di masa Orde Baru merupakan media visual penyampai pesan yang bersifat faktual dan menarik bagi masyarakat penggunanya. Prangko yang disajikan berkaitan dengan kehidupan manusia, baik itu peristiwa sehari-hari, human interest, maupun alam lingkungan. Prangko memiliki unsur aktualitas atau berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di satu waktu. Karena itu jika dilihat di masa yang berbeda, prangko dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran kehidupan manusia, termasuk sejarah bangsa. Memaknai identitas pada prangko memberikan pengertian adanya kesadaran kolektif sebagai sebuah bangsa merdeka bernama Indonesia. Prangko, sebagai medium visualisasi produk kebudayaan masyarakat Indonesia dapat menghadirkan produk desain prangko yang menstimulasi kebudayaan Indonesia. Setiap pemerintah memiliki strategi komunikasi tersendiri guna mempresentasikan pesan-pesan demi tercapainya tujuan pembangunan. Prangko memegang berbagai peranan penting selain sebagai pengganti biaya berkirim surat. Salah satu diantaranya adalah pembawa muatan pesan dalam bentuk bahasa visual. Prangko di masa Orde Baru yang dikaji dengan teori identitas Peter J. Burke & Jan E. Stets, serta pendekatan semiotika, merupakan sebuah usaha untuk menggali kembali identitas Indonesia sebagai sebuah bangsa. Melalui interpretasi biografis dan estetika fotografi dari Soeprapto Soedjono. Sedangkan fungsi sosial prangko dilihat melalui teori Edmund Burke Feldman untuk melihat pengggunaan prangko di masa Orde Baru dan sekarang. Adapun aspek teknikal prangko digunakan sebagai elemen pembentuk imaji yang mendukung tercapainya pesan prangko. Pesan prangko merupakan konsep ide yang melekat kuat atas nilai dan makna prangko itu sendiri, yakni sebagai benda budaya sekaligus menjadi salah satu icon kedaulatan negara. Melalui kajian prangko diharapkan memperoleh makna ke-Indonesia-an, kondisi sosial, budaya, dan politik. Penggunaan prangko sebagai dasar dalam mengungkap saksi fakta sejarah perkembangan dunia dan di dalamnya terdapat identitas sebuah negara.

ABSTRACK Stamps in the Orde Baru is a visual media messenger that is factual and interesting for the user community. Stamps presented with regard to human life, whether it was an everyday event, human interest, as well as the natural environment. Stamps has an element of actuality or in connection with the events that occurred at one time. Therefore, if viewed in a different time, stamps can be used to get a picture of human life, including the nation's history. Interpret the identity of the stamps provide an understanding of their collective consciousness as an independent nation called Indonesia. Stamps, as a medium for product visualization can present culture Indonesian society stamp design products that stimulate the culture of Indonesia. Each government has its own communication strategy in order to present the messages to achieve development goals. Stamps held various important role other than as a substitute for the cost of sending a letter. One of them is the charge carrier message in the form of visual language. Stamps in the Orde Baru period studied by the theory of identity Peter J. Burke & Jan E. Stets, as well as semiotic approach, is an attempt to dig up the identity of Indonesia as a nation. Through the biographical and aesthetic interpretation of Soeprapto Soedjono photography. While social functions stamps viewed through the theory of Edmund Burke Feldman to see pengggunaan stamp in the Orde Baru era and now. As for the technical aspects of the stamps used as an image-forming element that supports the achievement of a postage stamp message. Messages stamps is a strong inherent concept of ideas on the value and meaning of the stamp itself, namely as cultural objects at once became one of the icons of state sovereignty. Through the study of stamps are expected to gain significance to the Indonesian-ness, social, cultural, and political. The use of stamps as a basis in fact witnesses reveal the history of the world and included the identity of a country.

Kata Kunci : Kata Kunci: Identitas bangsa, prangko, semiotika visual, pesan, pembangunan

  1. S2-2016-371740-abstract.pdf  
  2. S2-2016-371740-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-371740-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-371740-title.pdf