Laporkan Masalah

BENTUK DAN KANDUNGAN RELIGIUSITAS DALAM KUMPULAN SAJAK \"DOA ANAK CUCU\" KARYA W.S RENDRA: ANALISIS SEMIOTIKA RIFFATERRE

FUAD DEWA RAMDHANI, Dr. Pujiharto, M.Hum

2016 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIA

INTISARI Religiusitas merupakan salah satu aspek kehidupan yang dapat di terapkan untuk menganalisis karya sastra, salah satunya adalah puisi. Sebagai genre, puisi berbicara secara tidak langsung melalui tanda-tanda di dalamnya. Kedua hal tersebut, puisi dan religiusitas, diidentifikasikan ada di dalam kumpulan sajak Doa AnakCucu karya W.S Rendra. Doa Anak Cucu berisi sekumpulan sajak Rendra yang berbicara mengenai religiusitas yang dikumpulkan dan disunting oleh istri serta editor buku untuk mengenang wafatnya Rendra pada tahun 2008. Diambil tujuh sajak sebagai sample representative. Ketujuh sajak sampletersebut diciptakan dalam rentang periode yang berbeda. Digunakan model teori semiotika Riffaterre untuk menganalisis kumpulan sajak Doa Anak Cucu karya W.S Rendra. Empat tahap analisisnya, yaitu pembacaan heuristik, pembacaan hermeneutik, pencarian matrik, model, dan varian, serta hipogram yang secara keseluruhan mengupas unsur religiusitas sajak-sajak sample. Pembacaan heuristik adalah interpretasi pertama yang berlangsung berdasarkan sistem bahasa. Pembacaan hermeneutik adalah pembacaan yang di dalamnya terdapat pembongkaran arti untuk mendapatkan makna. Matrik, model, dan varian adalah satu konsep yang terbagi dalam tiga hal. Matrik bersikap hipotesis, hanya merupakan pengaktualisasian gramatikal dan leksikal suatu struktur. Matrik tidak terlihat langsung dalam sebuah teks melainkan di wujudkan oleh model. Sedangkan matrik dan model dituangkan secara nyata dalam varian. Hipogram adalah satu sistem sign yang berisi setidak-tidaknya satu pernyataan, dan ia bisa sama besar dengan satu teks. Unsur religiusitas dalam sajak sample “Doa Anak Cucu” dapat dilihat antara lain, melalui diksi yang digunakan. Diksi mengarahkan pada pemaknaan yang semakin memperkuat nilai religiusitas. Selain itu apa yang tersurat di dalam sajak, seringkali memiliki keterkaitan dengan beberapa ajaran agama dan nilai-nilai moral universalyang tidak hanya dianut oleh salah satu agama saja, melainkan oleh semua pemeluk agama yang berbeda-beda, bahkan mereka yang tidak memeluk agama. Hal ini wajar terjadi karena religiusitas memiliki cakupan yang lebih luas daripada agama.

ABSTRACT Religiosity is one aspect of life that can be applied to analyze literary works, one of which is poetry. As a genre, poetry speaks indirectly through signs in it. Both of these, poetry and religiosity, identified in the anthology Doa Anak Cucu from W.S Renda. Doa Anak Cucu contains a set of poems that speak of religiosity Rendra collected and edited by his wife and editor of the book to commemorate the death of Rendra in 2008. Taken as a sample representative of seven poems. Seventh sample poems were created in a range of different periods. Used models Riffaterre semiotic theory to analyze anthology Doa Anak Cucu from W.S Rendra. Four stages of analysis, namely reading heuristic, hermeneutic reading, the search matrix, models and variants, as well as the overall hipogram peeling element of religiosity poems sample. Readings heuristic is the first interpretation that goes by the language system. Hermeneutic readings are readings that included a dismantling of sense to get the meaning. Matrix, models and variants is one concept that is divided into three terms. Matrix being the hypothesis, only an actualization of grammatical and lexical structure. Matrix is not seen directly in a text but embodied by the models. While the matrix and poured them in real models variants. Hipogram is a sign system that contains at least one statement, and it can be as large as one text. Elements of religiosity in a sample poem Doa Anak Cucu can be seen, among others, through the diction used. Diction directing the meaning reinforces the value of religiosity. Besides what is written in rhyme, often has been linked to some religious teachings and moral values universalyang not only been embraced by any one religion, but all religions are different, even those who do not have a religion. It is natural to happen because religiosity has a broader scope than religion.

Kata Kunci : Kata kunci: semiotika, heuristik, hermeneutik, matrik, model, varian, hipogram, religiusitas.

  1. S1-2016-320105-abstract.pdf  
  2. S1-2016-320105-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-320105-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-320105-title.pdf