Laporkan Masalah

KAJIAN ONTOLOGI JEMPARINGAN (PANAHAN MATARAM); KONTRIBUSINYA BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER OLAHRAGA MEMANAH DI INDONESIA (STUDI KASUS DI PADEPOKAN DEWONDANU, YOGYAKARTA)

M. BAIHAQI LATHIF, Prof. Joko Siswanto

2016 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Penelitian ini berjudul Kajian Ontologi Jemparingan (Panahan Mataram); Kontribusinya bagi Pembentukan Karakter Olahraga Memanah di Indonesia (Studi Kasus di Padepokan Dewondanu, Yogyakarta). Dengan mengambil sudut ontologi sebagai pembedah, penelitian ini menelisik aspek dasariah dari Jemparingan. Pengungkapan ontologi dalam jemparingan terangkum dalam makna Jemparingan terkait Tuhan, manusia dan alam semesta, prinsip pertama, kuantitas pengada, dinamika pengada, dimensi jasmani-rohani pengada dan norma ontologi Jemparingan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang mengambil objek formal ontologi dan objek material Jemparingan. Salah satu data yang diambil adalah studi lapangan di Padepokan Dewondanu, lokasi latihan Jemparingan. Penelitian ini juga menggunakan unsur-unsur metodis deskripsi, analisis dan refleksi, bertujuan untuk menginventarisasi berbagai informasi dalam Jemparingan dan menjelaskan pengaruh terhadap olahraga memanah kekinian di Indonesia. Hasil yang diperoleh di dalam penelitian ini adalah: 1) Analisis secara reflektif tentang hakikat terdalam Jemparingan bahwa perpaduan tubuh dan juwa merupakan satu kesatuan yang membuat kekuatan, sehingga timbul keyakinan dan kepasrahan total kepada Tuhan, Sang Pemberi Kekuatan, yang merupakan prinsip utama dalam praktek Jemparingan. 2) Pluralisme-Metafisika-Sentris menjadi dimensi pokok ontologi Jemparingan. Pola relasi yang terbentuk antara Tuhan, manusia, dan alam adalah kesinambungan yang harmoni. Tuhan adalah prinsip pertama yang mendasari seluruh realitas. Tuhan dianggap sebagai sumber utama, dan pengada bersifat plural. 3) Pengada memiliki potensi gerak yang bersifat dinamis dan bertujuan, sedangkan Tuhan sebagai pencipta wujud. Unsur yang membentuk pengada adalah jasmani, rohani dan jasmani-rohani, sedangkan dimensi norma ontologi Jemparingan adalah determinisme dan kodrat Tuhan, artinya kebebasan pengada dibatasi oleh ketetapan Tuhan. 4) Jemparingan memiliki peran sebagai pencetus olahraga memanah di Indonesia yang diperlombakan secara Nasional. Selain itu, Jemparingan melatih membentuk karakter pemain yang kuat, fokus, dan memiliki kejernihan hati dan pikiran.

This research study entitled Ontology of Jemparingan (Traditional Arrows of Javanese); Contribution to the Character of Sports Archery in Indonesia (Case Study in Padepokan Dewondanu, Yogyakarta). Taking the ontology as the perspective, this study examines the fundamental aspects of Jemparingan. Ontology of Jemparingan embodied in the meaning of Jemparingan related to God, man and the universe, the first principle, the quantity of beings, the dynamics of being, physical-spiritual dimensions of beings, and ontology norm of Jemparingan. This research is a literary research, using Jemparingan as object material and ontology as perspective. On of data is located in the Dewondanu hermitage. This study also uses elements of methodical description, analysis and reflection to inventory a variety of information in Jemparingan and explain the impact on sports archery currently in Indonesia. This research results: 1) Reflectively analysis about the ultimate nature of Jemparingan; to train body and soul is a unity that makes power that result a conviction and total resignation to God the almighty, which is the main principle in practice Jemparingan. 2) The pattern of relationship exists between God, man, and nature is harmonious continuity. Reality of beings characterized monistic. God is the first principle underlying the whole of reality. God considered as the main source, and beings is plural. 3) Beings have the potential of motion that is dynamic and have a purpose, while God is creator. The elements of being is a physical, spiritual and physical-spiritual, while the norm dimensions Jemparingan ontology is determinism and the nature of God which means freedom of beings is restricted by the decree of the Lord. 4) Jemparingan has a role as the founder of archery in Indonesia that competed nationally. In addition, Jemparingan could form a strong, focused, and clarity of heart and mind.

Kata Kunci : ontology, Jemparingan, archery, conviction, resignation.

  1. S2-2016-341010-abstract.pdf  
  2. S2-2016-341010-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-341010-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-341010-title.pdf