PERBEDAAN KEMAMPUAN INHIBITION DIUKUR DENGAN STROOP-TASK ANTARA KELOMPOK HMM & LMM PADA DEWASA AWAL DI INDONESIA
SATRIO PRIYO ADI, Sri Kusrohmaniah, Dra., M.Si., Psikolog
2016 | Skripsi | S1 PSIKOLOGIInhibition adalah kemampuan seseorang untuk menghambat, melawan respon dominan, dan atau melampaui respon tersebut dengan disengaja. Inhibition memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, seperti dalam memahami suatu hal, pemrosesan memori, dan adaptasi. Kurangnya kemampuan inhibition dapat membuat seseorang mengalami behavioral problems, learning difficulties, dan penurunan kognitif. Kemampuan inhibition di Indonesia dipicu dengan adanya pendidikan self-regulation sejak dini. Perkembangan media multitasking di Indonesia yang sedang marak dapat menurunkan kemampuan inhibition pada masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan inhibition dari media multitasking pada kelompok HMM (Heavy Media Multitaskers) dan kelompok LMM (Light Media Multitaskers) pada dewasa awal di Indonesia. Hipotesis pada penelitian ini adalah LMM memiliki inhibition yang lebih tinggi dibanding dengan HMM. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian berupa the posttest-only design with nonequivalent groups. Sepuluh dewasa awal di Yogyakarta dibagi ke dalam kelompok HMM (3 laki-laki dan 3 perempuan) dan kelompok LMM (4 laki-laki) dengan menggunakan media multitasking index. Data media multitasking index dikumpulkan melalui media use questionnaire yang diterjemahkan. Data inhibition didapat melalui tugas eksperimental stroop task. Data dianalisis menggunakan Mann Whitney U test untuk melihat perbedaan kedua kelompok. Hasil dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada kemampuan inhibition antara HMM dan LMM (Mann Whitney U=10, p>0.05), sehingga hipotesis penelitian ditolak.
Inhibition is the ability to inhibit, resist the dominant response, and or deliberate exceeded the responses. Inhibition has an important role in human life, as in understanding case, memory processing, and adaptation. Lack of inhibition ability can make someone have behavioral problems, learning difficulties, and cognitive decline. The ability of inhibition in Indonesia triggered by self-regulation that educated from early age. Media multitasking development in Indonesia is emerging that can decline the inhibition of Indonesian people.The purpose of this study was to determine differences in inhibition of media multitasking capabilities on the HMM (Heavy Media Multitaskers) and LMM (Light Media Multitaskers) in early adulthood in Indonesia. THe hypothesis in this study is the LMM has a higher inhibition compared with HMM. The method that used on this study was quasi experiment with posttest-only design with nonequivalent groups. Ten early adulthood in Yogyakarta classified into HMM group (3 male and 3 female) and LMM group (4 male) with media multitasking index. Media multitasking index data collected with adapted media use questionnaire. Inhibition data collected using experimental stroop task. Data analysed using Mann Whitney U test to saw the difference between two groups. This research discovered that there was no difference inhibition on HMM dan LMM (Mann Whitney U=10, p>0.05), that made hypothesis was not prove.
Kata Kunci : inhibition, stroop, media multitasking, executive function, kontrol kognitif