Penggunaan E-Government dan Media Sosial oleh Pemerintah Kota Magelang dalam Proses Pembangunan Partisipatif (Transisi Kota Magelang menjadi Kota Cerdas)
AMALIA ILA DIASTRI, Prof. Dr. Wahyudi Kumorotomo, M.PP
2017 | Tesis | S2 Administrasi PublikPenelitian ini berfokus pada penggunaan saluran partisipasi publik berbasis TIK, yaitu e-Aspiration dan media sosial Monggo Lapor, oleh Pemerintah Kota Magelang dalam konteks pengembangan Kota Cerdas. E-Aspiration merupakan saluran aspirasi berbasis web milik pemerintah, yang dikembangkan dan dikelola oleh Bappeda Kota Magelang. Sedangkan media sosial Monggo Lapor merupakan sarana layanan pengaduan masyarakat berbasis media sosial, melalui akun resmi Pemerintah Kota Magelang di facebook (@monggolapor) dan twitter (@laporwalikotmgl), yang dibuat dan dikelola oleh Bagian Humas Setda Kota Magelang. Penggunaan kedua saluran tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dan partisipasi masyarakat, serta membangun jembatan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat melalui teknologi kekinian. Sebagai kota yang ingin bertransisi menjadi Kota Cerdas, investasi dan pengembangan infrastruktur berbasis TIK saja belum cukup. Lebih jauh, penggunaan TIK harus mampu mengelola kota secara "cerdas", sehingga mampu mengenali (sensing) dan memahami (understanding) atas segala permasalahan dan isu, untuk secara cepat dan tepat melakukan penanganan (acting). Ketiga unsur tersebut apabila diterapkan, maka pengelolaan kota akan menjadi efektif, efisien, serta responsif. Penelitian ini akan menjawab pertanyaan mengenai "Sejauh mana tingkat partisipasi publik didalam pembangunan wilayah melalui kedua saluran e-Aspiration dan Monggo Lapor?", serta "Apakah model pengembangan Government to Citizen (G2C) tersebut memberi dampak positif bagi kebijakan pembangunan daerah?". Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif, menggunakan 2 (dua) metode) yaitu Studi Lapangan (Field Research) dan Studi Kepustakaan (Library Research). Analisa untuk menemukan tingkat partisipasi publik, kualitas, dan dampaknya dari penggunaan kedua saluran partisipasi publik online tersebut terhadap kebijakan pembangunan daerah, merupakan hal yang menarik untuk dilakukan. Hasilnya diharapkan mampu menjadi masukan bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan di Kota Magelang.
This research focuses on the use of public participation access with the basis of information and communication technology (ICT), which are e-Aspiration and Monggo Lapor, - made by the government of Magelang in the context of developing "A Smart City". E-Aspiration is an aspiration access with the basis of government website which is developed and managed by the Regional Development Planning Board of Magelang. While Monggo Lapor is a medium for the public complaints service with the basis of social media, through the official account of Magelang government in Facebook (@monggolapor) and Twitter (@laporwalikotamgl), which are made and managed by the Public Relations on Secretariat Division of Magelang. The use of those mediums is to increase the citizens involvement and participation, as well as to build a communication bridge between the government and the citizens through the nowadays technology. As a city in the transition of being "A Smart City", investing and developing the infrastructure with the ICT basis only is not sufficient. Furthermore, the use of the technology should be able to manage the city well by sensing and understanding all the problems and the issues for acting towards the problems quickly and precisely. If these three elements can be applied well, the city management will be effective, efficient, and responsive. This research will answer these questions: "How far is the public participation level in the regional development through the use of e-Aspiration and Monggo Lapor?" and "Does this development style of Government to Citizen (G2C) give positive impacts to the regional development policy?". This research was conducted descriptively and qualitatively, using two (2) methods, which are field studies and literature studies. The analysis of finding the public participation level, the quality, and the impacts of those public participation accesses, is an interesting thing to do. The result is expected to be an input for the government and the stakeholders in Magelang
Kata Kunci : pembangunan partisipatif, e-government, media sosial, kota cerdas