Instagram Dalam Perspektif Dunia Simulacra Jean Baudrillard
WILDAN ANUGRAH R, Dr. Supartiningsih
2016 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFATEksistensi memuat pengakuan atas objek-objek di lingkungannya. Eksistensi dalam masyarakat sekarang telah beralih makna menjadi pencitraan. Pencitraan merupakan sebuah langkah awal untuk mendapatkan pengakuan publik. Fenomena pencitraan untuk mendapatkan eksistensi merupakan sebuah pola interaksi sosial yang baru di masyarakat. Penggunaan media sosial sebagai alat eksistensi merupakan pola komunikasi yang terjadi pada masyarakat postmodern, internet tidak lagi hanya digunakan sebagai sumber informasi dan berita. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan mengenai instagram sebagai media sosial yang dijadikan alat untuk mendapatkan eksistensi atau pengakuan publik. Persoalan dikaji dengan teori simulacra Jean Baudrillard serta direfleksikan secara filosofis. Penulisan skripsi ini adalah penelitian berbasis pustaka dan didukung dengan penelitian lapangan yang berupa observasi langsung terhadap akun-akun pengguna Instagram. Analisis instagram sebagai instrumen eksistensi diri ditinjau dalam perspektif dunia simulacra Jean Baudrillard menggunakan metode ilmiah yakni deskripsi, koherensi internal, interpretasi dan refleksi sehingga menghasilkan kajian mendalam terhadap permasalahan secara filosofis. Instagram sebagai instrumen eksistensi diri ditinjau berdasarkan perspektif dunia simulacra Jean Baudrillard. Penggunaan instagram sebagai media sosial saat ini tidak lagi hanya bertujuan untuk berbagi foto dan informasi saja, namun terselip keinginan untuk mendapatkan eksistensi atau pengakuan yang semu. Dalam dunia instagram terdapat hiperialitas yang menyembunyikan fakta. Semiotika menjelaskan unsur penanda dalam instagram yang mewakili hiperealitas dan kesemuan. Beberapa dampak buruk akhirnya ditimbulkan dari usaha untuk mendapatkan pengakuan dan eksistensi dengan pencitraan yang semu dan berlebihan.
Existence contain the recognition of objects in environment. In society today, Existence has changed the meaning of being imaging. Imaging is a first step to get the public recognition. Phenomenon of imaging to get existence is a new pattern of social interaction in society. The use of social media as an instrument of existence is the communication patterns that occur in postmodern society, internet is no longer used only as a source of information and news. The purpose of this study is to describe about instagram as social media that used as an instrument to gain existence or public recognition. Issues were examined using the theory of simulacra from Jean Baudrillard and reflected philosophically. This script is written by using library based research and supported with field research by direct observation to instagram account users. Analysis of instagram as an instrument of self-existence is reviewed in the perspective of simulacra from Jean Baudrillard uses scientific methods such as descriptions, internal coherence, interpretation and reflection in order ton produce study of the problem philosophicall. Instagram as an instrument of self-existence reviewed based on perspective of simulacra from Jean Baudrillard. Use instagram as social media no longer just aiming for share photos and information, but there are tucked the desire to get existence or recognition of the pseudo. In the world of instagram there is hyperreality which hides the fact. Semiotics describes the elements of a marker in instagram is representing the hyperreality and artificiality.Some adverse effects finally brought from attempt to get recognition and existence using pseudo imaging and excessive.
Kata Kunci : Eksistensi, Simulacra, Instagram, Pencitraan