Hubungan penerimaan informasi dan pemahaman atas kondisi perusahaan dengan sikap penolakan pada perubahan dan restrukturisasi PT PLN (Persero) :: Studi kasus pada perubahan struktur organisasi PT PLN (Persero) unit bisnis distribusi Jawa Tengah dan DIY
RAHMANTO, Zuhdi, Dra. Diah Retno Wulandaru, MBA
2003 | Tesis | Magister ManajemenKrisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1997 menjadi pemicu perubahan besar pada PT. PLN ( Persero ). Untuk menyelamatkan PLN dari krisis, pemerintah Indonesia melalui KEPPRES no. 139 tahun1998 membentuk tim Restrukturisasi dan Rehabilitasi PT. PLN ( Persero ). Salah satu implementasi dari perubahan besar tersebut, adalah perubahan struktur organisasi di PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Tengah dan DIY. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap sikap penolakan karyawan PT. PLN ( Persero ) terhadap Restrukturisasi yang sedang berjalan. PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Tengah dan DIY dipilih sebagai sampel, terutama karena perubahan struktur organisasi yang terjadi di sini cukup signifikan. Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penerimaan informasi mengenai perubahan organisasi, dan pemahaman atas kondisi perusahaan, terhadap sikap penolakan pada perubahan. Penelitian dilakukan dengan menganalisis secara statistik data-data primer yang diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada para karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY. Analisis statistik meliputi analisis validitas dan reliabilitas kuesioner dan analisis korelasi non parametrik Pearson untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel tersebut. Kesimpulan yang didapatkan, adalah bahwa Penerimaan informasi berkorelasi secara signifikan terhadap sikap penolakan pada perubahan. Koefisien korelasi yang didapatkan adalah positif, yang berarti bahwa pada penelitian ini, semakin banyak informasi yang didapatkan oleh karyawan mengenai restrukturisasi, maka semakin tinggi sikap penolakan pada perubahan. Sementara itu, pemahaman atas kondisi perusahaan ternyata tidak berkorelasi dengan sikap penolakan pada perubahan.
The Indonesian Economic crisis in 1997, triggered a major restructuring at PT. PLN ( Persero ), Indonesia’s state owned Electric Company. To help PLN out of the crisis, the Government of Indonesia, based on KEPPRES no.139, 1998 formed a team consisted of seven minister for PLN Restructuring and Rehabilitation . The change of organization structure in PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Tengah dan DIY, ( coverage of Central Java Province and Yogyakarta Special Region ) was one step of PLN’s Corporate restructuring. This research aimed to figure the resistance to change among PLN officer, in the on going PLN Organization Change. PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Tengah dan DIY was chosen as a sample, for the main reason that this unit has been significantly changed. The purpose of this study is to knowing the relationship between Acceptance of Information and Understanding of corporate condition (as independent variables), and the resistance to change (as dependent variable). The research was done with statistical analysis of the primary data obtained by means of questionnaires. Statistical analysis consists of Validity and Reliability analysis for the questionnaires and the Pearson parametric correlation to determine the correlation coefficients among those variables. Conclusions of this research, that Acceptance of Information is strongly correlate with the resistance to change. The positive coefficients, indicate that the more Information they get, and the more they understand the condition of PLN, the higher their resistance to change. Meanwhile, the understanding of corporate condition has no correlation with resistance to change.
Kata Kunci : Manajemen SUmberdaya Manusia, Restrukturisasi, Penolakan, Organization Change, Resistance to change, Acceptance of Information, Understandings of corporate condition