Laporkan Masalah

Rencana Pengembangan Desa Wisata Sianjur Mula-Mula Sumatera Utara dengan Pendekatan Konsep Heritage Tourism

RIBKA GLORIA DAMANIK, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, M.A.

2022 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Desa Sianjur Mula-Mula adalah desa wisata yang terletak di Kecamatan Sianjur Mula-Mula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Desa ini merupakan titik awal perkembangan budaya Batak. Sejarah tersebut dan keberadaan pusaka yang tersebar di desa adalah identitas yang dapat dimanfaatkan dalam pariwisata. Akan tetapi, karakter khas budaya Batak pada ruang dan pusaka desa mulai memudar. Tata perkampungan tradisional (huta) di desa tidak lagi seperti tata perkampungan asli dan kondisi pusaka tidak menarik minat wisatawan karena pengelolaan yang tidak optimal. Selain itu, aksesibilitas dan ketersediaan fasilitas belum memenuhi kebutuhan pariwisata. Oleh karena itu, diperlukan rencana pengembangan yang dapat mendukung identitas desa sebagai titik awal perkembangan budaya Batak, mengembalikan karakter budaya Batak pada tata ruang, melestarikan pusaka, sekaligus mengoptimalkan pariwisata. Rencana pengembangan Desa Sianjur Mula-Mula menggunakan konsep Heritage Tourism. Metode yang digunakan adalah metode eksploratif untuk mengetahui masalah dan potensi dari fenomena pusaka di desa, metode gap analysis untuk mengetahui intervensi yang tepat terhadap masalah dan potensi masalah sesuai indikator perencanaan, dan metode performance matrix untuk menentukan alternatif rencana. Alternatif rencana yang terpilih adalah indirect to heritage attraction dan hasil Cost Benefit Analysis (CBA) menunjukkan rencana pengembangan Desa Sianjur Mula-Mula ini layak untuk dilakukan.

Sianjur Mula-Mula is a tourism village located in Sianjur Mula-Mula District, Samosir Regency, North Sumatera Province. This village is the starting point for the development of Batak culture. The history and the existence of heritages scattered in the village are identities that can be used in tourism. However, the distinctive character of Batak culture in spatial and heritage begins to fade. The traditional settlements (Huta) system in the village is no longer like the original settlement system and the condition of the heritages does not attract tourists due to non-optimal management. In addition, accessibility and availability of facilities have not met the needs of tourism. Therefore, a development plan is needed that can support the village identity as a starting point of the development of Batak culture, restore the character of the Batak culture in spatial, preserve heritage, as well as optimize tourism. Development plan of Sianjur Mula-Mula Village uses the concept of Heritage Tourism. The method used is an exploratory method to find out the problems and potentials of the heritage phenomenon in the village; the gap analysis method to find out the right intervention for problems and potentials according to planning indicators; and the performance matrix method to determine alternative plans. The chosen alternative plan is indirect to heritage attraction and the results of Cost Benefit Analysis (CBA) show that the Sianjur Mula-Mula Village development plan is feasible.

Kata Kunci : Desa Wisata, Wisata Pusaka, Pelestarian Pusaka, Batak, Sianjur Mula-Mula

  1. S1-2022-428589-abstract.pdf  
  2. S1-2022-428589-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-428589-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-428589-title.pdf