Laporkan Masalah

Estetika Paradoks Pada Struktur Rupa Topeng Panji di Bobung, Yogyakarta: Profil Alusan dan Gagahan

YASIN SURYA WIJAYA, Dr. Sindung Tjahyadi; Dr. phil. Vissia Ita Yulianto

2022 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN SENI PERTUNJUKAN DAN SENI RUPA

Penelitian ini bertujuan untuk 2 (dua) hal yaitu 1) mengkaji bentuk dan makna topeng panji di Bobung profil alusan dan gagahan, dan 2) mengkaji estetika paradoks para bentuk rupa topeng panji profil alusan dan gagahan. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi kasus tunggal. Kajian berfokus pada objek penelitian berupa topeng panji di Bobung, Yogyakarta pada profil alusan dan gagahan. Subjek penelitian yang digunakan yaitu pengrajin dan pelestari kesenian topeng panji di Bobung, Yogyakarta yang ditentukan dengan teknik snowball sampling. Sumber data berasal dari informan, tempat & peristiwa, dan dokumen atau arsip. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam (in depth interview), observasi partisipatif, dan analisis dokumen baik dilakukan secara online dan offline. Data diuji keabsahannya dengan teknik triangulasi sumber dan review informan. Data dianalisis dengan model alir dengan prosedur reduksi data, display data, dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur rupa topeng panji di Bobung tersusun atas bentuk visual yang di dalamnya terkandung makna filosofis. Struktur rupa topeng panji di Bobung terdiri atas bentuk jamang, alis, mata, hidung, mulut, kumis, jenggot, dan warna topeng. Topeng panji di Bobung terkandung nilai estetika paradoks pada pola dua, pola tiga, pola empat, dan pola lima. Pola dua dilandasi atas konsep dualistik antagonistik. Pola tiga berasal dari konsep tiga dunia yaitu dunia atas, tengah, dan bawah. Pola empat dan lima berasal dari konsep Jawa yaitu kiblat papat limo pancer yang membagi struktur ke dalam empat anasir dengan satu titik pusat. Kesemua pola tersebut baik pola tiga, empat, dan lima pada dasarnya juga merupakan pola dua atau sering disebut dualistik.

This study aims to examine 2 (two) things, 1st) to examine the shape and meaning of panji masks in Bobung, Yogyakarta focused on alusan and gagahan profiles, and 2nd) to study of paradoxical aesthetics of panji masks visual structure in alusan and gagahan profiles. This research was conducted by qualitative approaches with a single case strategy. The study focused on panji mask object in Bobung, Yogyakarta specially alusan and gagahan profiles. The research subjects were craftsmen and conservationists of panji mask in Bobung, Yogyakarta which determined by snowball sampling technique. Data sources derived from documents/archives, informants, and places/events collected by document analysis techniques, in-depth interviews, and participatory observation. Data validity was tested by data sources triangulation and review informants. Data analysed by interactive techniques with data reduction procedures, data display, and data verification. The results showed that the structure of panji mask in Bobung was composed of visual forms which contained philosophical meanings. The structure of panji mask in Bobung consists of the shape, namely jamang, eyebrows, eyes, nose, mouth, mustache, beard, and color. Panji masks in Bobung contain paradoxical aesthetic values in two patterns, three patterns, four patterns, and five patterns. The two pattern is based on the dualistic antagonistic concept. The triple pattern comes from the concept of three worlds, namely upper, middle, and lower worlds. Patterns four and five are derived from the Javanese concept (kiblat papat limo pancer) which divides the structure into four elements with one central point. All of these patterns, basically also two patterns or often called as dualistic antagonistic.

Kata Kunci : Estetika Paradoks, Topeng Panji, Alusan, Gagahan, dan Struktur Rupa

  1. S2-2022-467996-abstract.pdf  
  2. S2-2022-467996-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-467996-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-467996-title.pdf