Laporkan Masalah

Batik Warna Alami Kombinasi Kuning dan Gradasi Cokelat-Merah Berdasarkan Prefensi Konsumen

SYAFIRA IVANI P, Ir.Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM

2022 | Tesis | MAGISTER TEKNIK INDUSTRI

Bahan alami sebagai pengganti bahan sintentis mulai mengalami perkembangan. Selain pengembangan sumber bahan alami, pengembangan inovasi produk juga sudah mulai dilakukan dengan cara mengembangkan produk yang telah ada menjadi produk yang memiliki keunggulan bersaing bagi industri. Permintaan konsumen terhadap batik mulai bervariasi tidak hanya satu warna saja namun beberapa warna. Untuk membantu pengerajin memenuhi permintaan konsumen serta mengembangkan penelitan-penelitian sebelumnya, Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Standard Operational Procedure (SOP) untuk visualisasi warna kuning dengan gadasi warna cokelat dan gadasi warna merah menggunakan bahan pewarna alami. Tingkatan warna gadasi ditemukan dengan membandingkan konsep delta L* antara kain batik motif mega mendung yang ada di pasaran dengan kain sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dimana untuk mendapatkan gadasi dilakukan pengujian regesi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai delta L* untuk gadasi warna merah yang terpilih pada kain sampel adalah kain 1 (parameter pencoletan 1 kali dan gamasi fiksasi 10 g), kain 5 (parameter pencoletan 4 kali dan gamasi fiksasi 60 g) dan kain 9 (parameter pencoletan 4 kali dan gamasi fiksasi 210 g). Kain sampel yang sudah diwarnai kuning, gadasi cokelat dan gadasi merah akan melalui uji ketahan luntur dengan pencucian (sabun dan penodaan), gosokan (kering dan basah) serta keringat (asam dan basa). Dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa pewarna alami dengan warna kuning dengan gadasi cokelat dan gadasi merah mendapatkan hasil yang mayoritas berada dalam kategori baik kecuali pencucian penodaan. Visualisasi gadasi warna yang dipilih dengan menyebarkan kuisioner adalah kain sampel dengan visualisasi gadasi dari muda ke tua.

Natural materials as a substitute for synthetic materials are starting to develop. In addition to developing natural sources of ingredients, product innovation development has also begun by developing existing products into products that have a competitive advantage for the industry. Consumer demand for batik began to vary, not just one color but several colors. To help artisans meet consumer demand and develop previous studies, this study aims to produce a Standard Operational Procedure (SOP) to visualize yellow with brown gradations and red gradations using natural dyes. The level of color gradation is found by comparing the delta L* concept between the Mega Mendung motif batik cloth on the market and the sample cloth. The method used in this study is an experiment where a simple linear regression test is carried out to get the gradation. The results showed that the delta L* values for the red color gradation selected on the sample were sample 1 (parameter colet one time and fixation gramation 10 g), sample 5 (parameters colet four times and fixation gramation 60 g), and sample 9 (parameters colet four times and gramation fixation 210 g). Sample fabrics that have been dyed yellow, brown graded, and red graded will be tested for fastness by washing (soap and staining), rubbing (dry and wet), and sweat (acid and alkaline). From the test results, it can be concluded that natural dyes with yellow color with brown gradations and red gradations get the majority results in the excellent category except for staining washing. The color gradation visualization chosen by distributing questionnaires is a sample cloth with a gradation visualization from light to dark.

Kata Kunci : batik, gadasi, pewarna alami, ketahanan luntur

  1. S2-2022-449627-abstract.pdf  
  2. S2-2022-449627-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-449627-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-449627-title.pdf