Analisis Pemanfaatan Barang Milik Negara Sebagai Upaya Peingkatan Penerimaan Negara dan Kepuasan Pemangku Kepentingan (Studi Kasus Pada KPKNL Yogyakarta)

DWI IRFAN YUDIYATNO, Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A, M.P.M, Ph.D

2022 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) pada Kantor Pelayanan Keuangan Negara dan Lelang (KPKNL) Yogyakarta selaku Pengelola Barang. Alat analisis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian adalah Importance Performance Analysis (IPA), Customer Satisfaction Index (CSI) dan Strengths, Problems, Opportunity, and Threats (SPOT) Analysis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan jumlah responden 62 orang dan wawancara terhadap 4 narasumber. Berdasarkan analisis good governance, pelaksanaan pemanfaatan BMN pada KPKNL Yogyakarta telah diupayakan memenuhi asas good governance. Hasil analisis metode IPA menunjukkan bahwa faktor penting dalam pelaksanaan pemanfaatan BMN yang harus diperbaiki oleh KPKNL Yogyakarta berupa faktor peningkatan manfaat ekonomi melalui penggalian potensi BMN, penggunaan dan pemanfaatan sistem/teknologi serta penentuan tarif pemanfaatan BMN. Hasil analisis CSI menunjukkan bahwa pemangku kepentingan sangat puas terhadap pelaksanaan pemanfaatan BMN dengan indeks sebesar 89,78%. Hasil analisis SPOT menunjukkan bahwa KPKNL Yogyakarta perlu meningkatkan koordinasi dengan satuan kerja dalam hal pendampingan dan pemetaan potensi pemanfaatan BMN, aktif melakukan pengawasan dan pengendalian secara insidentil, dan melakukan penertiban atas pemanfaatan BMN yang terjadi di luar mekanisme yang berlaku. Bagi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) selaku pembuat kebijakan perlu menyusun pedoman teknis tentang pemasaran BMN melalui media pemasaran, pedoman keringanan penyesuaian tarif sewa dalam kondisi khusus, kebijakan terkait penggunaan PNBP hasil pemanfaatan oleh satuan kerja, reward dan punishment atas kegiatan pemanfaatan BMN bagi satuan kerja, dan optimalisasi penggunaan Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) sebagai pendukung layanan pemanfaatan BMN.

This study aims to analyze the implementation of the utilization of State Property (BMN) at Kantor Pelayanan Keuangan Negara dan Lelang (KPKNL) Yogyakarta as the Property Manager. The analytical tools used to answer the research questions are Importance Performance Analysis (IPA), Customer Satisfaction Index (CSI) and Strengths, Problems, Opportunity, and Threats (SPOT) Analysis. The instrument used in this study was a questionnaire with 62 respondents and interviews to 4 informants. Based on the analysis of Good Governance, the implementation of the use of BMN at KPKNL Yogyakarta has been attempted to fulfill the principles of good governance. The results of the analysis of the IPA method show that an important factor in the implementation of the utilization of BMN that must be improved by the KPKNL Yogyakarta is increasing economic benefits through exploring the potential of BMN, the use of the system/technology and determining the tariff for the utilization of BMN. The results of the CSI analysis show that stakeholders are very satisfied with the implementation of BMN utilization with an index of 89.78%. The results of the SPOT analysis show that KPKNL Yogyakarta needs to improve coordination with work units in terms of mentoring and mapping the potential use of BMN, actively conducting incidental supervision and controlling the utilization of BMN that occurs outside the applicable mechanism. Meanwhile, for Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) as a policy maker, it is necessary to develop technical guidelines related to BMN marketing through marketing media, guidelines for reducing rental rate adjustments under special conditions, policies related to the use of non-tax revenues resulting from utilization by work units, rewards and punishments for activities using BMN and optimizing the use of Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) as a supporter of BMN utilization services.

Kata Kunci : barang milik negara, good governance,importance performance analysis, customer satisfaction index, spot analsis, state property, good governance, importance performance analysis, customer satisfaction index, SPOT analysis