Bait-Bait Ghazal dalam Al-Muallaqat Karya Imru`ul-Qays dan Amru bin Kaltsum (Analisis Semiotik Michael Riffaterre)
HABIB MUHARROM S, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum.
2022 | Tesis | MAGISTER SASTRASyair al-Muallaqat karya Imru`ul-Qays dan Amru bin Kaltsum mempunyai bait-bait ghazal yang digunakan sebagai pembuka syair ataupun isi dari syair tersebut. Hal itu disebabkan oleh kegemaran para penyair Jahiliy yang berpindah-pindah, bertemu dengan perempuan dari kabilah lain yang kemudian jatuh cinta padanya. Secara ringkas, Syair ghazal yang terdapat di dalam al-Muallaqat menggambarkan cinta dari para penyairnya kepada kekasihnya yang tak lagi bersamanya. Kehadiran syair al-Muallaqat ini dapat menjadi referensi tentang keadaan yang terjadi pada masa Jahiliyyah tersebut, sehingga dibutuhkan pengungkapan makna di dalamnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menjabarkan sumber data berupa data tekstual bait-bait ghazal dalam al-Muallaqat karya Imru`ul-Qays dan Amru bin Kaltsum dengan analisis makna dari Semiotika Riffaterre. Penelitian ini merumuskan dua permasalahan, pertama, bagaimana posisi bait-bait ghazal dalam al-Muallaqat; kedua, setelah mengetahui posisinya, bagaimana makna yang terkandung pada bait-bait ghazal dalam al-Muallaqat karya Imru`ul-Qays dan Amru bin Kaltsum. Hasil dari penelitin ini menemukan bahwa bait-bait ghazal pada al-Muallaqat karya Imru`ul-Qays dan Amru bin Kaltsum menggunakan berbagai unsur ketidaklangsungan ekspresi dalam pengungkapannya, baik berupa penggantian arti, penyelewengan arti, maupun penciptaan arti. Pemaknaan terhadap bait-bait ghazal tersebut memperoleh kesimpulan bahwa sajak-sajak tersebut berbicara tentang kekasih penyair masing-masing dengan segala kejadian yang menimpa mereka dari perpisahan, penolakan, hingga cinta yang tak sampai. Hal tersebut diratapi oleh Imru`ul-Qays dan Amru bin Kaltsum dalam Muallaqatnya dengan gayanya masing-masing.
Al-Muallaqat by Imru`ul-Qays and Amru bin Kaltsum has ghazal verses that are used as the opening of the poem or the content of the poem. This was due to the passion of the Jahiliy poets, that was meeting women from other tribes and the poet fell in love with her. In summary, the ghazal verse contained in al-Muallaqat describes the love of the poets for his lover who is no longer with him. The presence of al-Muallaqat poetry can be a reference about the conditions that occurred during the Jahiliyyah period, so it needs disclosure of the meaning in that Muallaqat. This research is a descriptive qualitative research by describing the data sources in the form of textual data of ghazal verses in al-Muallaqat by Imru`ul-Qays and Amru bin Kaltsum with meaning analysis from Riffaterre's Semiotics. This research formulates two problems, first, how is the position of the ghazal verses in al-Muallaqat; second, after knowing the position, what is the significance contained in the ghazal verses in al-Muallaqat by Imru`ul-Qays and Amru bin Kaltsum. The results of this research found that ghazal verses in al-Muallaqat by Imru`ul-Qays and Amru bin Kaltsum use various elements of indirect expression in their expression, either in the form of displacing meanings, distorting meaning, or creating meaning. The meaning of the ghazal verses draws the conclusion that the poems talk about their respective poets' lovers with all the events that have happened to them from separation, rejection, to unrequited love. Imru`ul-Qays and Amru bin Kaltsum lamented this in their Muallaqat with their respective styles.
Kata Kunci : Bait-Bait Ghazal, al-Muallaqat, Makna, Michael Riffaterre.