Laporkan Masalah

Pergelaran Ritual Bepelas Dalam Upacara Adat Erau Di Kutai Kartanegara

AULIANA RIZKA L, Dr. Paramitha Dyah Fitriasari, M. Hum. ; Dr. Wisma Nugraha Ch.R., M.Hum

2021 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN SENI PERTUNJUKAN DAN SENI RUPA

Ritual Bepelas menjadi acara inti dalam serangkaian Upacara Adat Erau. Ritual ini disajikan sebagai manifestasi pembersihan serta keamanan di area Kerajaan Kutai Kartanegara. Pelaku ritual atau sesepuh adat berasal dari Desa Kedang Ipil yang berjarak cukup jauh dari Kerajaan Kutai. Ritual dilakukan dengan menggunakan kepercayaan nenek moyang atau animisme. Saat ini upacara adat Erau diadakan oleh pemerintah daerah sebagai peringatan ulang tahun Kota Tenggarong. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus guna memfokuskan pada ritual Bepelas dalam rangkaian Upacara Adat Erau untuk mengupas tradisi Kerajaan Kutai Kartanegara yang berusaha diangkat kembali oleh daerah. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dengan penelitian deskriptif analitis. Teori yang digunakan ialah teori invention of tradition oleh E. J. Hobsbawm dan T. O. Ranger, yang akan menelisik tentang kontsruksi simbol dan tradisi seremonial pada ritual Bepelas sebagai acara inti Upacara Adat Erau. Teori Simbol oleh Victor Turner digunakan untuk mengkaji ritual Bepelas melalui bentuk luaran (eksternal), interpretasi atau penafsiran, dan signifikansi konteks. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perayaan tradisi Erau merupakan upaya pemerintah dalam revitalisasi budaya yang bertujuan sebagai promosi wisata budaya dengan menggunakan budaya Dayak dan Kaharingan sebagai ikon Daerah Kalimantan Timur dalam pelaksanaannya. Pergelaran ritual Bepelas merupakan bentuk manifestasi multikultural beragam budaya yang ada seperti Melayu, Banjar, Bugis, Dayak, Jawa, dan China yang membentuk sebuah budaya baru yaitu budaya yang ada di Keraton Kutai Kartanegara. Invensi tradisi juga terjadi dalam pergelaran ritual Bepelas setelah masuknya pengaruh Islam serta diambil alihnya kerajaan oleh pemerintah setempat dalam kepentingan pelestarian budaya.

Bepelas ritual is the main event in a series of Erau Traditional Ceremonies. This ritual is presented as a manifestation of cleansing and security in the Keraton Kutai Kartanegara area. The ritual performers or traditional elders come from Kedang Ipil Village which is quite far from the Keraton Kutai Kartanegara. Ritual Bepelas are performed using ancestral beliefs or animism. Currently, Erau traditional ceremony is being held by the local government to commemorate the anniversary of Tenggarong City. This research uses a case study approach to focus on the Bepelas ritual in a series of events at the Erau Ceremony to explore the traditions of the Keraton Kutai Kartanegara that the region is trying to bring back. The method used is a qualitative method with analytical descriptive research. The theory used is the theory of invention of tradition by E. J. Hobsbawm and T. O. Ranger, who will investigate the construction of symbols and ceremonial traditions in the Bepelas ritual as the core event of the Erau Traditional Ceremony. Symbol Theory by Victor Turner was used to examine the Bepelas ritual through the external form, interpretation or interpretation, and the significance of the context. The results of this study indicate that the celebration of the Erau tradition is a government effort in cultural revitalization that aims to promote cultural tourism by using Dayak and Kaharingan culture as an icon of the East Kalimantan Region in its implementation. The ritual of Bepelas performance is a form of multicultural manifestation of various existing cultures such as Malayu, Banjar, Bugis, Dayak, Javanese, and Chinese which form a new culture, namely the culture that exists in the Kutai Kartanegara Palace. Invention of tradition also occurs in the ritual of Bepelas performances after the entry of Islamic influence and the takeover of the kingdom by the local government in the interest of cultural preservation.

Kata Kunci : Erau, Bepelas, Revitalisasi Budaya, Invensi Tradisi

  1. S2-2021-435261-abstract.pdf  
  2. S2-2021-435261-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-435261-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-435261-title.pdf