Konsep Manusia dalam Mitos Semar di Jawa menurut Perspektif Antropologi Metafisik Anton Bakker

MUSTAKIM, Dr. Septiana Dwiputri Maharani; Dr. Misnal Munir

2021 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Penelitian ini mengkaji mitos Semar dalam perspektif antropologi metafisik Anton Bakker. Mitos Semar berkembang menjadi hal sakral atau refrensi transenden dan jalan hidup. Tujuan dari penelitian ini untuk menemukan aspek-aspek antropologi metafisik yang terkandung di dalam mitos Semar. Aspek-aspek antropologi metafisik merupakan asumsi-asumsi dasar keyakinan masyarakat Jawa tentang manusia. Secara umum penelitian ini digunakan untuk menggali konsep-konsep tentang manusia dalam tradisi masyarakat Jawa. Penelitian ini menggunakan model kajian pustaka. Mitos Semar yang ada dalam masyarakat Jawa menjadi objek material dari penelitian ini. Untuk objek formal penelitian ini menggunakan gagasan-gagasan utama antropologi metafisik dari Anton Bakker. Penelitian ini merupakan penelitian filsafat yang menggunakan metode hermeneutika filosofis dengan unsur metodis: interpretasi, analisis, dan deskripsi. Hasil dari penelitian ini sebagai berikut: (1) mitos Semar ada sejak abad ke 8 M sampai sekarang. Semar bagi sebagian masyarakat Jawa diyakini sebagai pedoman hidup. Mitos Semar secara metafisik bercorak monisme dengan Tuhan (idealisme) sebagai realitas tunggal, materi hanya dipandang sebagai bayangan realitas. (2) Mitos Semar mengandung beberapa aspek antropologi metafisik yaitu: (a) kesadaran eksistensial tentang kedirian ('aku' dan 'yang lain'), (b) relasi manusia terkait terbangunnya korelasi dari ketergantungan ontologis, (c) historisitas yang memuat siklus dinamika hidup manusia beserta karakteristiknya, (d) kedudukan badan dan jiwa yang menempatkan jiwa lebih luhur karena mampu menyatu kembali dengan Tuhan, (e) kepribadian (spiritualitas) manusia lebih penting daripada sisi individualitasnya.

This research examines the myth of Semar in the perspective of Anton Bakker metaphysical anthropology. The Semar myth develops into a sacred thing or a transcendent reference and way of life. The purpose of this study is to find aspects of metaphysical anthropology contained in the Semar myth. Aspects of metaphysical anthropology are the basic assumptions of Javanese people's beliefs about humans. In general, this research is used to explore the concepts of humans in the Javanese tradition. This study uses a literature review model. The Semar myth that exists in Javanese society is the material object of this research. For the formal object of this research, the main ideas of metaphysical anthropology from Anton Bakker are used. This research is a philosophical research that uses the method of philosophical hermeneutics with methodical elements: interpretation, analysis, and description. The results of this study are as follows: (1) the myth of Semar has existed since the 8th century until now. Semar for some Javanese people is believed to be a way of life. The myth of Semar is metaphysically characterized by monism with God (idealism) as a single reality, matter is only seen as a shadow of reality. (2) The Semar myth contains several aspects of metaphysical anthropology, namely: (a) existential awareness of self ('I am' and 'the other'), (b) human relations related to the establishment of correlations from ontological dependence, (c) historicity which includes dynamic cycles human life and its characteristics, (d) the position of the body and soul which places the soul higher because it is able to reunite with God, (e) the personality (spirituality) of man is more important than his individuality.

Kata Kunci : mitos Semar, antropologi metafisik, Anton Bakker, idealisme