Laporkan Masalah

Resepsi Pesan Feminisme Selebriti Barat oleh Audiens Indonesia

MULAN GABRIELLA PASARIBU, Pulung Setiosuci Perbawani, S.IP., M.M.

2021 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASI

Gerakan feminisme memiliki sejarah yang panjang, namun popularitasnya meningkat akhir-akhir ini dikarenakan prevalensi media sosial. Salah satunya adalah dengan melihat peningkatan selebriti aktivis yang menyuarakan hak-hak dan kesetaraan perempuan, seperti yang dilakukan oleh penyanyi bestselling internasional, Beyonce, dengan musiknya. Dengan memperhatikan konsep intersectionality, isu-isu feminis yang Beyonce alami seharusnya berbeda dengan audiens Indonesia. Penelitian ini menganalisis lima audiens Beyonce dan resepsi mereka terhadap pesan-pesan feminisme dalam musiknya. Menggunakan Analisis Resepsi Stuart Hall, penelitian ini menemukan bahwa kelima informan men-decode feminisme Beyonce dengan posisi dominant-hegemonic atau dalam kata lain sesuai dengan bagaimana ditampilkan oleh Beyonce dan tanpa pemaknaan alternatif. Dengan latar belakang konservatif dan nilai-nilai masyarakat yang dijunjung tinggi oleh informan, fenomena ini dapat dilihat dengan konsep counter-hegemony oleh Gramsci, yang menjelaskan bahwa audiens memiliki kekuasaan untuk menolak narasi hegemoni yang berlaku dengan ideologi mereka sendiri, yang salah satunya adalah mengikuti pesan-pesan feminisme yang berbeda dengan latar belakang mereka.

The feminism movement had a long history and recently grew to popularity due to the prevalence of social media. This includes the rise of celebrity activists speaking up about women's right and equality, just like what international bestselling singer Beyonce is doing with her music. Considering intersectionality, Beyonce's issues within feminism should be different with Indonesian audiences'. This research analyzed five Beyonce's audience and their reception to Beyonce's feminist messages in her music. Using Stuart Hall's Reception Analysis, this research found that all five of the informants decode Beyonce's feminism in the dominant-hegemonic position or in other words, according to how Beyonce presents them with no alternative reception. With conservative backgrounds and highly regarded society's values on the informants' side, this phenomenon could be seen with Gramsci's counter-hegemony which explained that audience has the power to counter hegemonic narrative with their own ideology, one of them is by conforming to feminism messages that differ with their backgrounds.

Kata Kunci : Feminisme, Aktivisme Selebriti, Analisis Resepsi, Counter-Hegemony, Intersectionality

  1. S1-2021-413173-abstract.pdf  
  2. S1-2021-413173-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-413173-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-413173-title.pdf