MAKNA SIMBOLIK ESTETIKA DAN KAJIAN FILSAFAT SENI SUSANNE K. LANGER PADA ARSITEKTUR LIMA MASJID PATHOK NEGORO YOGYAKARTA

FAHRUR FAUZI, Dr. Misnal Munir; Dr. Rizal Mustansyir

2021 | Disertasi | DOKTOR FILSAFAT

Lima Masjid Pathok Negoro adalah batas imajiner ibukota Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (1755 - sekarang). Disertasi yang berjudul "Makna Simbolik Estetika dan Kajian Filsafat Seni Susanne K. Langer pada Arsitektur Lima Masjid Pathok Negoro Yogyakarta" ini bertujuan menemukan makna simbolik yang terkandung pada estetika arsitektur lima Masjid Pathok Negoro dan simbol presentasional filsafat seni Susanne K. Langer pada arsitektur lima masjid tersebut. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah hermeneutika-filsafati dengan unsur-unsur metodis: induksi- eduksi, koherensi intern, holistika, kesinambungan historis, komparasi, heuristika dan deskripsi. Unsur-unsur metodis tersebut bekerja sebagai berikut. Kelima Masjid Pathok Negoro diteliti makna simbolik estetika arsitektur serta dikaji simbol presentasionalnya berdasarkan filsafat seni Susanne K. Langer yang ada padanya, dicari dan ditemukan relasi internalnya, tidak diisolasi dari lingkungan dan kesinambungan sejarahnya, dibandingkan satu sama lain dan dengan masjid yang relevan, disusun temuan tentang makna simbolik estetika arsitektur dan simbol presentasional filsafat seni Susanne K. Langer pada masjid tersebut dalam satu sistem pembenaran, serta diungkapkan dalam narasi yang lengkap. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Simbolisme dalam estetika arsitektur lima masjid Pathok Negoro merupakan ekspresi dari kosmologi Jawa dan mistisisme Islam Jawa (kejawen). Dalam kosmologi Jawa, manusia digambarkan sebagai mikrokosmos (jagad cilik), alam semesta sebagai makrokosmos (jagad gedhe), serta keraton sebagai pusat kosmos. Kejawen merupakan kompleks keyakinan Islam Jawa yang bercampur dengan ajaran sebelumnya, khususnya ajaran Hindu dan Budha. 2) Lima Masjid Pathok Negoro memiliki elemen-elemen yang menyatu sebagai simbol di dalam seni (art symbols) untuk sarana kontemplasi manusia menuju insan kamil (manusia sempurna). Posisi teratas insan kamil adalah makrifatullah (mengenal Allah) yang disimbolkan dengan puncak mustoko. 3) Simbol presentasional filsafat seni Susanne K. Langer pada arsitektur lima Masjid Pathok Negoro bersesuaian dengan simbolisme dalam estetika arsitektur lima masjid tersebut, yaitu sebagai penghadir dengan latar belakang kosmologi Jawa dan mistisisme Islam Jawa.

The five Mosques of Pathok Negoro are the imaginary limit of the capital of the Sultanate of Ngayogyakarta Hadiningrat (1755 - present). The dissertation entitled "Makna Simbolik Estetika dan Kajian Filsafat Seni Susanne K. Langer pada Arsitektur Lima Masjid Pathok Negoro Yogyakarta" aims to find the symbolic meaning contained in the architectural aesthetics of the five Mosques of Pathok Negoro and the presentational symbol of Susanne K. Langer's art philosophy at the architectur of these mosques. The method used in this research is hermeneutic-philosophical with methodical elements: induction-deduction, internal coherence, holistic, historical continuity, comparison, heuristics and description. The methodical elements work as follows. The five Mosques of Pathok Negoro studied the symbolic meaning of architectural aesthetics and studied their presentational symbols based on Susanne K. Langer's philosophy of art in them, searched for and found their internal relations, were not isolated from their environment and historical continuity, compared to each other and with relevant mosques, compiled findings about the symbolic meaning of architectural aesthetics and the presentational symbols of Susanne K. Langer's philosophy of art at the mosques in one system of justification, and expressed in a complete narrative. The results showed: 1) The symbolism in the architectural aesthetics of the five Mosques of Pathok Negoro are an expression of the concept of Javanese cosmology and Javanese Islamic mysticism (Kejawen). In Javanese cosmology, humans are described as a microcosm (jagad cilik), the universe as a macrocosm (jagad gedhe), and the palace as the center of the cosmos. Kejawen is a complex of Javanese Islamic beliefs mixed with previous teachings, particularly Hindu and Buddhist teachings. 2) The five Mosques of Pathok Negoro have elements that converge as symbols in art (art symbols) as a means of contemplating humans towards insan kamil (human being). The top position of insan kamil is makrifatullah (knowing Allah) which is symbolized by the peak of mustoko. 3) The presentational symbol of Susanne K. Langer's art philosophy in the architecture of the five Mosques of Pathok Negoro corresponds to the symbolism in the architectural aesthetics of the five mosques, namely as presenters with a background of Javanese cosmology and Javanese Islamic mysticism.

Kata Kunci : Estetika, simbolisme, kosmologi Jawa, makrifatullah, presentasional