Laporkan Masalah

Struktur,Fungsi, dan Makna Filosofis Pertunjukan Tari Tradisional Linda Dalam Ritual Karia

FIRMANSYAH, Dr. GR. Lono Lastoro Simatupang, M.A.; Dr. Wiwik Sushartami, M.A.

2021 | Disertasi | DOKTOR PENGKAJIAN SENI PERTUNJUKAN DAN SENI RUPA

Disertasi ini fokus mengkaji perkara struktur, fungsi, dan makna filosofis pertunjukan tari tradisional Linda dalam ritual Karia orang Muna. Linda merupakan tari tradisional masyarakat Muna yang telah ada sejak abad ke-16, sedangkan Karia adalah ritual adat keagamaan orang Muna yang telah ada sejak abad ke-17. Kedua fenomena budaya tersebut secara diakronik hadir dalam kurun waktu yang berbeda. Namun demikian, dalam perkembangannya kedua produk budaya tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan hingga saat ini. Para penari Linda dalam ritual Karia hanyalah kaum perempuan Muna yang disebut kalambe Wuna. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Struktur pertunjukan tari tradisional Linda dalam ritual Karia sarat akan nilai-nilai positif secara historis, estetis, etis dan ideologis khususnya bagi para penari. Nilai-nilai tersebutlah yang menjadi fondasi dasar sehingga kedua fenomena Linda dan Karia dipersatukan. Hal ini melekat dalam beberapa tahapan meliputi karompu, haroa auwalu, kafoluku, kaghombo, kabhalengka, kafeguru, kabhindu, dumidi hula, kafinilembi, kafosampu, katandano wite, mefumaano karoo , kabhasano dhoa, kumanggalara, fofooni, haroa aahiri, kaghorono bhansa; (2) Fungsi pertunjukan tari tradisional Linda dalam ritual Karia dapat dilihat dari dua arah yaitu dari pihak Penari berfungsi sebagai simbol kebangsawanan, simbol kedewasaan, simbol pernyataan status, simbol ungkapan jiwa, simbol refleksi sosial, simbol pembebasan jiwa, simbol keindahan intelektual, simbol keindahan moral, simbol pemahaman karakter, simbol keislaman, simbol perjuangan. Bagi para Penonton Linda berfungsi sebagai media pengukuh, media terapi jiwa, media rileksasi, media pencarian jodoh, media pendidikan, media propaganda adat, media propaganda keagamaan; (3) Makna filosofis tari Linda dapat dilihat dari komposisi ragam gerak yang dijwujudkan ke dalam sebuah perilaku simbolis yang merupakan cerminan dari pengalaman batin perempuan Muna atas drama sosial yang diekspresikan ke dalam bentuk bahasa tubuh para penari dan pemusik. Perilaku terpola yang ditunjukkan oleh para penari merupakan sebuah pedoman yang diharapkan menjadi ideologi dalam menjalani kehidupan yang baik dan benar. Hal ini bukan hanya berlaku secara terbuka di depan publik, akan tetapi juga berlaku sama di dalam ruang lingkup khusus yaitu pribadi atau keluarga. Makna Linda tidak hanya dapat dilihat dari ragam gerak, tetapi unsur-unsur lain seperti bentuk penyajian, volume gerak, pencahayaan, musik, interaksi penonton dan penari juga sangat penting.

This dissertation focuses on examining the structure, function, and philosophical meaning of Linda's traditional dance performances in Karia of Muna. Linda is a traditional dance of the Muna community that has existed since the 16th century, while Karia is a traditional religious ritual of the Muna community that has existed since the 17th century. The two cultural phenomena diachronic exist at different times. However, in its development the two cultural products have become an inseparable unit until now. The Linda dancers in the Karia ritual are only Muna women who are called kalambe Wuna. From the results of the study it can be concluded that: (1) The structure of Linda's traditional dance performance in Karia ritual is full of positive values historically, aesthetically, ethically and ideologically, especially for dancers. These values are the basic foundation so that the two phenomena of Linda and Karia are united. This is inherent in several stages including karompu, haroa auwalu, kafoluku, kaghombo, kabhalengka, kafeguru, kabhindu, dumidi hula, kafinilembi, kafosampu, katandano wite, mefumaano karoo, kabhasano dhoa, kumanggalara, fofooni, haroa aahiri, kaghorono fofooni; (2) The function of Linda's traditional dance performance in Karia ritual can be seen from two directions, namely the "dancer" which functions as a symbol of nobility, a symbol of maturity, a symbol of status statement, a symbol of soul expression, a symbol of social reflection, a symbol of soul liberation, a symbol of intellectual beauty, a symbol of beauty moral, a symbol of character understanding, a symbol of Islam, a symbol of heoric. For "Audience" Linda functions as a media of reinforcement, mental therapy media, relaxation media, dating media, educational media, traditional propaganda media, religious propaganda media; (3) The philosophical meaning of Linda's dance can be seen from the composition of various movements which are manifested into a symbolic behavior which is a reflection of Muna women's inner experience of social drama which is expressed in the form of body language of dancers and musicians. The patterned behavior shown by the dancers is a guideline that is expected to become an ideology in living a good and right life. This does not only apply openly in public, but also applies equally in a special scope, namely personal or family. Linda's meaning can not only be seen from the variety of movements, but other elements such as the form of presentation, volume of motion, lighting, music, the interaction of the audience and dancers are also very important.

Kata Kunci : Structure, Function, Meaning, Linda Dance, Karia Ritual.

  1. S3-2021-392476-abstract.pdf  
  2. S3-2021-392476-bibliography.pdf  
  3. S3-2021-392476-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2021-392476-title.pdf