Laporkan Masalah

Komunikasi Aktor Pembangunan Dalam Pengembangan Desa Wisata Sitiwinangun Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon

NURUL CHAMIDAH, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt, M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng; Endang Sulastri, S.Pt, MA, Ph.D

2021 | Disertasi | DOKTOR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Pengembangan desa wisata membutuhkan sinergi antar pentahelix stakeholders. Oleh karena itu dibutuhkan proses identifikasi antar elemen pentahelix untuk mengetahui pengaruh dan dasar kepentingan keterlibatan elemen pentahelix demi mengembangkan potensi desa menjadi inovasi baru sebagai destinasi tujuan berwisata. Secara obyektif penelitian ini dapat menjadi critical review bagi pemerintah ataupun para stakeholders di lingkup industri pariwisata untuk dapat saling bersinergi mewujudkan konsep pentahelix menjadi lebih efektif, Tujuan lain adalah untuk menghasilkan model konseptual yang dapat diuji lanjut secara empiris. Oleh sebab itu, untuk menjawab permasalahan penelitian didalam studi ini maka pendekatan penelitian dengan memilih metode kualitatif eksploratif yang dimulai dari proses wawancara, diskusi terarah, kajian dokumentasi, serta observasi yang melibatkan 17 (tujuh belas) informan yang mewakili masing-masing elemen pentahelix (pemerintah, akademisi, masyarakat, media, dan bisnis). Hasil studi menunjukkan bahwa elemen pentahelix sebagai stakeholders menjalankan aktivitas dan program yang terdiri dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi berdasarkan kapasitas masing-masing. Selain itu hubungan komunikasi antar elemen pentahelix belum menunjukkan hubungan yang interaktif dan kompleks. Hal ini dikarenakan karena faktor perbedaan perspektif serta kurangnya koordinasi dan kolaborasi antar elemen pentahelix. Oleh karena itu, dibutuhkan kesamaan visi dan misi serta saling bersinerginya antar elemen pentahelix untuk menjadikan program pengembangan desa wisata menjadi lebih efektif, terukur, terarah, dan terkordinir.

The development of tourist village needs a stakeholder suitable with its influence and significance. The involvement of each element of the pentahelix stakeholder is necessary in order to encourage the village potentials to deliver new innovations in favor of providing new tourist destination. Objectively, this research may serve as a critical review both for the government and stakeholder especially in the field of tourism industry so that they develop a synergy to effectively carry out the pentahelix concept. Besides, this research also aims to present a conceptual model enable to be tested empirically in a further examination. Therefore, in order to answer the research problems, a qualitative exploratory method is applied in this research, namely by doing interview, focus group discussion, document analysis, and observation that involves 17 informants representing each of the pentahelix element (, academic, business, community, government and media). This result of the research shows that the pentahelix elements as the stakeholder runs its activities and programs such as planning, implementation, and evaluation based on each capacity. The intercommunication of each of the pentahelix elements has not shown an interactive and complex relationship. That is because of a different perspective and a loose coordination and colaboration of each of the pentahelix elements. Therefore, a unity in vision and mission as well as a synergy among the pentahelix elements is necessary in order to run the tourist village development program to be more effective, measurable, focused, and coordinated.

Kata Kunci : komunikasi aktor pembangunan, pentahelix stakeholder, partisipasi, pengembangan desa wisata.

  1. S3-2021-405490-abstract.pdf  
  2. S3-2021-405490-bibliography.pdf  
  3. S3-2021-405490-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2021-405490-title.pdf