Pengelolaan Forum Masyarakat Kokoh dalam Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility PT Semen Gresik - Pabrik Tuban

SLAMET KURNIAWAN, Dra. Agnes Sunartiningsih, M.S.

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Seiring dengan berkembangnya ide mengenai pluralisme kesejahteraan, perusahaan sebagai sektor privat juga memikul tanggung jawab menciptakan kesejahteraan masyarakat. Tanggung jawab tersebut menjadi kewajiban yang bernilai hukum sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Menteri BUMN No 2 Tahun 2017 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. PT Semen Gresik-Pabrik Tuban menjalankan corporate social responsibility (CSR) di 26 desa dan 3 kecamatan yang menjadi area pengembangan perusahaan. Demi mewujudkan sinergitas antara perusahaan, pemerintah desa, dan masyarakat, dibentuklah Forum Masyarakat Kokoh (FMK). Forum ini bertujuan untuk menyelaraskan kebutuhan masyarakat, kebijakan pembangunan di desa, dan strategi CSR perusahaan. Penulis melihat bahwa ide pembentukan FMK ditarik dari konsep cross sector partnership. Konsep ini dipilih karena dianggap memiliki mekanisme yang paling sesuai untuk mewujudkan praktik CSR yang ideal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan memanfaatkan sumber data dari observasi, wawancara informal/diskusi/rapat, dan dokumentasi. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan forum masyarakat kokoh dalam pelaksanaan program CSR PT Semen Gresik-Pabrik Tuban. Terbentuknya FMK menjadi fase baru dalam pola pelaksanaan CSR yang dilakukan perusahaan dari yang semula banyak bersifat charity berkembang menuju pemberdayaan. Dengan pola kerjasama multipihak, FMK menjadi pintu gerbang yang mengantarkan perusahaan, pemerintah desa, dan masyarakat dalam posisi yang setara. Forum Masyarakat Kokoh yang secara ideal dibentuk untuk ruang partisipasi masyarakat dan meningkatkan porsi program pemberdayaan, belum menunjukkan manfaat secara maksimal. Berdasar pelaksanaan kegiatan FMK di tahun pertama, partisipasi masyarakat terbilang minim dan mayoritas kegiatan yang dilakukan masih berfokus pada pembangunan fisik dan infrastruktur nonproduktif.

Along with the development of the idea of welfare pluralism, companies as a private sector also holds the responsibility to create the welfare of the community. This responsibility becomes a legal obligation as stipulated in Law No. 40 year 2007 regarding the Limited Liability Company and regulation of the Minister of BUMN No. 2 year 2017 on the Partnership and Community Development Program. PT Semen Gresik-Tuban Plant runs the Corporate Social Responsibility (CSR) in 26 villages and 3 sub-districts that become the company's development areas. To realize the synergy between the company, the village government, and the community, the Forum Masyarakat Kokoh (FMK) was formed. This forum aims to align community needs, village development policies, and corporate CSR strategies. The author sees that the idea of forming the FMK was withdrawn from the concept of cross sector partnership. This concept was chosen because it is considered to have the most suitable mechanism for achieving an ideal CSR practice. This research uses descriptive qualitative research methods by utilizing data sources from observations, informal interviews/discussions/meetings, and documentation. This research aims to describe the management of FMK in implementing the CSR program of PT Semen Gresik-Tuban Plant. The formation of FMK is a new phase in the pattern of CSR implementation by the company, from which originally there was a lot of charity evolved towards empowerment. With the pattern of multi-stakeholder cooperation, the FMK became the gateway that brings company, village governments, and communities in an equal position. Forum Masyarakat Kokoh, ideally set up for community participation and increasing the portion of empowerment programs, has not shown maximum benefit. Based on the implementation of FMK activities in the first year, community participation is relatively low and the activities carried out are still focused on physical development and nonproductive infrastructure.

Kata Kunci : corporate social responsibility, cross sector partnership, kerjasama multipihak