Laporkan Masalah

Apologies Produced by Female and Male University Students of the English Departments in Yogyakarta

SANDYARINI MELATI I, Dr. Tofan Dwi Hardjanto, M.A.

2020 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRIS

Skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi permintaan maaf yang digunakan oleh mahasiswa Sastra Inggris di Yogyakarta dan untuk meneliti apakah terdapat perbedaan gender dalam permintaan maaf yang dibuat oleh para mahasiswa ini. Data diperoleh dengan menggunakan Discourse Completion Task (DCT) yang berisi delapan situasi. DCT tersebut disebarkan ke 42 mahasiswa Sastra Inggris yang terdiri dari 21 mahasiswa perempuan dan 21 mahasiswa laki-laki. Setelah tiga minggu, sebanyak 336 tuturan permintaan maaf berhasil diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Combination of Strategies (CoS), terutama kombinasi IFID + EoC, merupakan strategi yang paling sering digunakan oleh para mahasiswa. Setelah membandingkan data antara mahasiswa perempuan dan laki-laki, penelitian ini menemukan bahwa tidak ada perbedaan gender dalam preferensi strategi mahasiswa perempuan maupun laki-laki, namun perbedaan gender dapat dilihat dari intensitas permintaan maaf mereka. Rupanya mahasiswa perempuan seringkali meminta maaf dengan lebih intens ketimbang mahasiswa laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari betapa seringnya penggunaan intensifikasi permintaan maaf oleh mahasiswa perempuan.

This paper aimed to identify the apology strategies used by students of the English Departments in Yogyakarta and to examine whether there was any gender difference in the apologies produced by these students. The data were collected using Discourse Completion Task (DCT) containing eight situations. The DCT was distributed to 42 English Department students comprising 21 female students and 21 male students. After three weeks, 336 apology utterances managed to be collected. The results showed that Combination of Strategies, especially the combination of IFID + EoC, was frequently used by the students. After comparing the data between the female and male students, this paper found out that the gender difference was not found in the female and male students' preferences for apology strategies, but in the intensity of their apologies. Apparently, female students tended to apologize more intensely than the males and it could be seen from their more frequent use of apology intensifications.

Kata Kunci : speech act, apology, gender difference, tindak tutur, permintaan maaf, perbedaan gender

  1. S1-2020-394794-abstract.pdf  
  2. S1-2020-394794-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-394794-tableofcontents.pdf  
  4. S1-2020-394794-title.pdf