KONSEP MAKNA HIDUP PENYANDANG DISABILITAS DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN ALBERT CAMUS
BAMBANG KUNCORO, Dr.Ahmad Zubaidi.M,Si;Dr.Misnal Munir
2020 | Disertasi | DOKTOR FILSAFATTujuan penulisan disertasi ini adalah untuk mengeksplorasi konsep makna hidup penyandang disabilitas dalam perspektif pemikiran Albert Camus. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan yang bersifat kualitatif deskriptif. Sumber data pada peneitian ini berupa karya-karya Albert Camus yang meliputi esai dan novel yang berjudul Orang Asing, Mite Sisipus, Pemberontak dan Sampar serta buku dan jurnal yang berkaitan dengan disabilitas di Indonesia.. Analisis data memakai metode hermeneutika filosofis dengan unsur-unsur metodik yang meliputi: interpretasi, kesinambungan historis, heuristik dan deskripsi. Dalam perspektif pemikiran Albert Camus bahwa disabilitas bersifat absurd. Agar penyandang disabilitas memiliki makna hidup maka mereka harus menghadapi situasi absurd lewat kompetensi etis yang mencakup: bangkit untuk melawan (revolt), memberontak (rebel), menikmati kegembiraan dan kebahagiaan, memiliki kesadaran diri, mencintai dan berbuat baik bagi diri dan orang lain. Kompetensi etis tersebut dipakai sebagai panggilan eksistensial bagi penyandang disabilitas untuk bertanggung jawab dan berbuat baik bagi sesama manusia. Penyandang disabilitas harus dilihat secara totalitas sebagai manusia dari aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Penyandang disabilitas tidak selayaknya dilihat dari kekurangan atau gangguan tubuh yang dialaminya walaupun secara ontologis memang terjadi 'kehilangan yang nyata (real loss)'.
The aim of this study is to explore the meaning of life of people with disability from perspectives of Albert Camus's philosophy of absurd. The method of the research is a descriptive qualitative through library research on novels and essays of Albert Camus that describing and explaining absurd situation and philosophy of absurd. Camus's philosophy was used to analyze the meaning of life of people with disability in Indonesia. Analysis data using a hermeneutic approach was applied through interpretation, historical relationship, heuristic and description The findings show that from Albert Camus's perspective that disability is absurd. In order to have meaning of life the people with disability must cope with the absurd situation through competencies of ethic as follow: revolt, rebellion, express and endure happiness, self-awareness, love and doing a good thing to himself or herself and others. Those competencies of ethic serve as an existential call for people with disability to assume responsibility and do good things to human being.
Kata Kunci : Meaning of life, disability, absurd, competency of ethic