Laporkan Masalah

Pemikiran Hermawan Kartajaya tentang Pergeseran Bisnis Tradisional ke Digital dalam Perspektif Etika Bisnis

AHMAD MUSYADDAD, Dr. Hastanti Widy Nugroho

2020 | Tesis | MAGISTER FILSAFAT

Tesis ini berjudul Pemikiran Hermawan Kartajaya tentang Pergeseran Bisnis Tradisional ke Digital dalam Perspektif Etika Bisnis. Perkembangan teknologi telah memicu tren bisnis dari tradisional menjadi digital. Tokoh yang representatif untuk menggambarkan pergeseran tren ini adalah Hermawan Kartajaya. Objek material penelitian ini adalah pemikiran Hermawan Kartajaya. Etika bisnis dipilih sebagai objek formal untuk menganalisis pemikiran Hermawan Kartajaya melalui prinsip-prinsip etika bisnis. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan pergeseran tren bisnis tradisional menuju ke bisnis digital menurut Hermawan Kartajaya, menguraikan konsep pemasaran bisnis digital yang ditawarkan Hermawan Kartajaya, dan prinsip-prinsip etika bisnis yang dapat dirumuskan melalui pemikiran Hermawan Kartajaya tentang bisnis digital. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dan didukung dengan wawancara. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan pengumpulan data, pengolahan data, tahap penyusunan dan penyuntingan laporan penelitian. Analisis data dilakukan dengan metode hermeneutika dan metode heuristik. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, Perkembangan tren bisnis yang dipicu oleh perkembangan teknologi diawali dari product centric, ke customer centric, ke human centric, dan yang terakhir adalah bisnis digital. Kedua, Hermawan berpendapat bahwa antara bisnis offline dan online harus terintegrasi. Selain itu, merek atau perusahaan harus menjadi teman bagi pelanggan karena pelanggan di era digital semakin cerdas dan kritis. Ketiga, prinsip otonomi berdasar pemikiran Hermawan semakin menunjukkan grafik penurunan bagi pelaku bisnis dari waktu ke waktu. Sebaliknya, prinsip otonomi menunjukkan grafik peningkatan bagi pelanggan. Prinsip kejujuran memaksa pelaku bisnis dan pelanggan untuk bersikap jujur dalam segala rangkaian bisnis. Prinsip keadilan harus dihadirkan melalui instrumen teknologi yang menjamin keadilan antara pelaku bisnis dan pelanggan. Prinsip saling menguntungkan menuntut bisnis dijalankan atas dasar saling menguntungkan antara pengembang teknologi, pelaku bisnis, dan pelanggan dalam rangkaian kegiatan bisnis. Prinsip integritas moral menuntut pelaku bisnis untuk tidak hanya melakukan pencitraan melalui pengembangan merek, melainkan karakterisasi.

This thesis is titled Hermawan Kartajaya's Thoughts on the Shifting of Traditional to Digital Business in the Perspective of Business Ethics. Technological developments have triggered business trends from traditional to digital. A representative figure to illustrate this shift in trend is Hermawan Kartajaya. The material object of this research is the thought of Hermawan Kartajaya. Business ethics was chosen as a formal object to analyze Hermawan Kartajaya's thoughts through the principles of business ethics. The purpose of this study is describe the shift in traditional business trends towards digital business according to Hermawan Kartajaya, describe the concept of digital business marketing offered by Hermawan Kartajaya, and the principles of business ethics that can be formulated through Hermawan Kartajaya's thoughts on digital business. This research is a library research and supported by interviews. This research was carried out with the stages of data collection, data processing, preparing and editing research reports. Data analysis was performed by the hermeneutics method and the heuristic method. The results of this study are as follows: First, the development of business trends that are triggered by the development of technology begins from the product centric, to the customer centric, to the human centric, and finally the digital business. Secondly, Hermawan believes that between offline and online businesses must be integrated. In addition, brands or companies must be engaged with customers because customers in the digital age are getting smarter and more critical. Third, the principle of autonomy based on Hermawan's thinking shows graphs of decline for business people from time to time. In contrast, the principle of autonomy shows graphs of improvement for customers. The principle of honesty forces business people and customers to be honest in all business sequences. The principle of justice must be presented through technological instruments that guarantee fairness between business people and customers. The principle of mutual benefit requires business to be run on the basis of mutual benefit between technology developers, business people, and customers in a series of business activities. The principle of moral integrity requires business people not only developes imaging through brand development, but also characterization.

Kata Kunci : Hermawan Kartajaya, bisnis tradisional, bisnis digital, etika bisnis, traditional business, digital business, business ethics

  1. S2-2020-433009-abstract.pdf  
  2. S2-2020-433009-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-433009-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-433009-title.pdf