Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA SELF-ESTEEM DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA

HELVI KENCANA PUTRI, Ridwan Saptoto, S.Psi., M.A., Psikolog

2019 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Gambaran standar gaya hidup yang meningkat dikalangan remaja dapat menimbulkan dorongan untuk melakukan konsumsi yang berlebihan atau perilaku konsumtif. Hal tersebut berkaitan dengan remaja yang cenderung meningkat self-esteem-nya ketika sudah setara dengan standar yang menjadi patokan dalam kelompok bermainnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik tentang hubungan self-esteem dengan perilaku konsumtif pada remaja. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara self-esteem dengan perilaku konsumtif pada remaja. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala perilaku konsumtif yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek perilaku konsumtif dari Lina dan Rosyid (1997) dan skala self-esteem yang diadaptasi dari Self-Esteem Inventory oleh Coopersmith (1967). Metode analisis data yang digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan formula Pearson Product Moment. Hasil analisis menunjukkan rxy=0,243; p=0,236 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara self-esteem dengan perilaku konsumtif pada remaja yang tidak bekerja. Hasil analisis pada remaja part-time menunjukkan rxy=0,072; p=0,621 yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self-esteem dengan perilaku konsumtif. Hal tersebut disebabkan remaja yang tidak bekerja sudah memiliki daya beli yang tinggi untuk mempertahankan self-esteem dibandingkan remaja part-time.

An overview of increasing lifestyle standards among adolescents can lead to an urge to over-consume or consumptive behaviour. This is related to adolescents who tend to have their self-esteem improved when it is equivalent to the standard that becomes the benchmark in their group. The purpose of this study was to empirically examine the correlation between self-esteem and consumptive behaviour in adolescents. The hypothesis proposed in this study is that there is correlation between self-esteem and consumptive behavior in adolescents. The measuring instrument used in this study is the scale of consumptive behaviour compiled by researchers based on aspects of consumptive behaviour from Lina and Rosyid (1997) and the scale of self-esteem adapted from the Self-Esteem Inventory by Coopersmith (1967). The data analysis method used to prove the research hypothesis was done using the Pearson Product Moment formula. The analysis results showed rxy = -0,073; p = 0.236 which means there is a non-significant correlation between self-esteem and consumptive behaviour in adolescents. The results of additional analysis using the Independent Sample t-Test formula to see differences in consumptive behaviour between groups of part-time teenager and groups of non-working teenager showed t = 0.751; F = 3,293; p = 0.454 which means there is no significant difference in consumptive behaviour between groups of part-time adolescents and groups of adolescents who is not working.

Kata Kunci : perilaku konsumtif, self-esteem, remaja, part-time/consumptive behaviour, self-esteem, adolescent, part-time.

  1. S1-2019-329373-abstract.pdf  
  2. S1-2019-329373-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-329373-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-329373-title.pdf