Laporkan Masalah

TARI SARASWATI: IDENTITAS INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

T.A.KANDIRARAS, Prof. Dr.A.M.Hermien Kusmayati; Dr.Rr. Paramitha D.F, M.Hum

2018 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN SENI PERTUNJUKAN DAN SENI RUPA

Penting adanya identitas dimiliki oleh sebuah lembaga. Identitas berfungsi sebagai pengakuan pada masyarakat bahwa suatu kelompok yang dalam hal ini universitas, ada dalam lingkungannya. Sebuah identitas merupakan tanda kehadiran institusi dalam masyarakat. Identitas tersebut termasuk dalam identitas budaya yang memudahkan komunikasi antar budaya disekelilingnya. Unsur umum identitas antara lain adalah: (1) Nama, logo, slogan dan mascot, (2) Sistem grafis dan elemen visual yang standar: warna, gambar, bentuk huruf dan tata letak. (3) Aplikasi pada media resmi (official) dan media komunikasi, publikasi dan promosi (komersial). Pembentukan identitas baru ISI Yogyakarta terjadi karena adanya proses transformasi, yaitu perubahan konsep, bentuk, fungsi dari sesuatu yang telah ada. Identitas yang ada diungkap melalui teori alih wahana. Tari Saraswati yang merupakan implementasi atau wujud visualisasi dari sebuah lambang yang berwujud kesatuan gerakan, yang kemudian menjadi wujud tarian dari identitas ISI Yogyakarta. Lambang adalah intisari dari jati diri sebuah lembaga institusi. Kemudian menjadi pijakan visi, pandangan ke depan. Bergerak mencapai tujuan harus menggambarkan identitas. Bentuk tari atau ciptaan pertunjukan seni apa pun yang dilakukan ISI Yogyakarta dalam Tri Dharma mencerminkan jati diri berdasarkan visi misi berangkat dari lambang yang sudah ada. Tri Dharma nya adalah Proses akademik, pendidikan, proses penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sumber gagasan utama yang menjadikan Tari Saraswati sebagai identitas baru untuk ISI Yogyakarta yaitu dari Rektor yang menjabat pada tahun 2009. Tertulis dalam SK Nomor: 846A/K.14.I.40/TU/2009 pada tanggal 29 Mei 2009, bahwa menugaskan beberapa staf pengajar Fakultas Seni Pertunjukan untuk mendukung kegiatan pergelaran tari Saraswati.

Having an identity is important for an institution. Its function is as admission in society that the institution in this case is university, is exist in its surroundings. An identity is a symbol of institution presence in a society. That is including in cultural identity which ease the cross-cultural communication. The common elements of identity are: (1) Name, logo, slogan and mascot, (2) Standard graphic system and visual element: color, picture, letter, and disposition, (3) Application in official media and communication media, publication and advertisement (commercial). The forming of Indonesian Institute of the Art Yogyakarta's new identity was due to the transformation process, the changing of the recent concept, form and function. The identity is revealed through alih wahana theory. Saraswati dance is the implementation and visualization of a symbol which is actualized in a unity of movement, afterwards become a dance of Indonesian Institute of the Art Yogyakarta's new identity. Emblem is the core of institution identity, subsequently becomes the vision foundation. Achieving the purpose should be depicted the identity. Any creation of performing art in Indonesian Institute of the Art Yogyakarta which in Tri Dharma reflects the identity based on vision and mission set forth the identity. The Tri Dharma is academic process, education, research, and community service. The one who have the idea to make Saraswati dance as the new identity of Indonesian Institute of Art Yogyakarta is the Rector in 2009. It is patented in Rector Decree number 846A/K.14.I.40/TU/2009 on 29 May 2009, that assigned college teacher staff from Performing Arts Faculty to create Saraswati dance.

Kata Kunci : Tari Saraswati, Alih Wahana, Identitas

  1. S2-2018-389740-abstract.pdf  
  2. S2-2018-389740-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-389740-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-389740-title.pdf