KAJIAN BUDAYA ORGANISASI TERKAIT SIKAP KARYAWAN TERHADAP BIAYA OBAT KEMBALI PASIEN RAWAT INAP DI UNIT CAROLUS DAN LUKAS PK. ST. CAROLUS JAKARTA
BIRGITTA DIAH YULIAT, Prof. Dr. Laksono Trisnantoro, MSc., PhD ; dr. Trisasi Lestari, M.Med.Sc
2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Budaya organisasi merupakan cara organisasi untuk memperbaiki kinerja dan efektivitas secara keseluruhan. Masalah efisiensi dan produktifitas dalam budaya manajerialisme menjadi hal penting. Rumah sakit diharapkan mengembangkan sistem manajemennya untuk peningkatan mutu pelayanan dan produktifitas kerja. Salah satu upaya dalam peningkatan kinerja karyawan adalah budaya organisasi, dimana dengan adanya budaya organisasi yang baik memegang peranan penting untuk dapat mempengaruhi karyawan mencapai tujuan. Penelitian ini merupakan kajian budaya organisasi terkait sikap karyawan terhadap biaya obat kembali pasien rawat inap unit Carolus dan Lukas di Pelayanan Kesehatan Sint Carolus Jakarta. Tujuan: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi budaya organisasi yang terkait dengan sikap karyawan dalam hal peduli biaya obat kembali pasien rawat inap di PK.St. Carolus. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi dengan pengumpulan data model Spradley dan Creswell, fokus etnografi yaitu pada aspek budaya saja. Subyek penelitian karyawan adalah para dokter dan perawat dengan metode purposive sampling. Petugas farmasi untuk triangulasi. Analisis data diolah dengan menggunakan software OpenCode 3.4 terhadap data kualitatif yang diperoleh dari transkrip wawancara mendalam, FGD, observasi, dan rivew dokumen. Hasil penelitian: Budaya Organisasi di PK. St. Carolus yang meliputi norma, kebiasaan, aturan-aturan, nilai, dan filosofi saat ini lemah. Hanya iklim organisasi yang cukup kuat, tercermin dan dirasakan dari suasana kekeluargaan yang terbangun. Demikian pula masih ada komponen yang menjadikan budaya organisasi di PK. St. Carolus saat ini lemah, yaitu perilaku organisasi yang erat kaitannya dengan sikap karyawan terhadap biaya obat kembali pasien rawat inap di unit Carolus dan Lukas. Meskipun dilakukan upaya kendali obat, namun obat kembali yang terjadi masih banyak. Peran pemimpin dalam membangun budaya organisasi menjadi sangat penting. Kesimpulan: Budaya organisasi PK. St. Carolus yang masih lemah menentukan sikap dan perilaku karyawan terhadap biaya obat kembali pasien rawat inap. Diperlukan pemimpin yang dapat memberi contoh serta semangat untuk menghidupi dan mengembangkan sikap peduli yang dalam hal ini terhadap biaya obat, sehingga nilai-nilai dasar yang dimiliki oleh PK. St. Carolus sungguh menjadi budaya dalam pekerjaan sehari-hari.
Background: An organizational culture is the organization way to improve the performance and the effectiveness. The efficiency and productivity problem in the managerial culture is important. The hospital is expected to develop its management system for improving the service quality and productivity. One of the efforts in improving the employees performance is an organizational culture which has an important role to influence the employee achieving the goal. This research is a study on the organizational culture related to employees attitude towards ward patients return drug cost in Carolus and Lucas unit, saint Carolus health service Jakarta. Objective: The general objective of the research is to identify the organizational culture associated with the employee attitude toward return drug costs of inpatient in St. Carolus health care. Method: The research is qualitative research. The method that is used in the research is ethnography with data collection Spradley dan Creswell model focusing on ethnography in the cultural aspect only. The respondents of the research are the doctors and nurses using purposive sampling method, while the pharmacists are for triangulation. The data are analyzed using Open Code 3.4 toward qualitative data which obtained from depth interview transcripts, FGD, observation, and document review. The Result: Nowadays an organizational culture in St. Carolus health care which covers of norms, customs, rules, values and philosophiesis weak. However, the organizational atmosphere is sufficient strong that reflected and felt in the family hood in the work place. Similarly, the weaknesses on organizational culture in St. Carolus health care that is closely related to organization behavior and employee attitude toward return drug costs of inpatient in Carolus and Lukas units founded. Although the drugs controlling has been conducted, the return drug occurred. The leaders role in developing organizational culture becomes important. The Conclusion: The lack of organizational culture in St. Carolus health care determines the employees behavior and attitude toward inpatients return drug costs.The leader is the role model in living out and improving the caring attitude related to drug costs. Therefore, the basic values become a culture in daily work.
Kata Kunci : Budaya Organisasi, Sikap, Perilaku Organisasi, Peduli Biaya