Laporkan Masalah

FROM MUSIC TEXT TO PERFORMANCE: STUDI KASUS ARANSEMEN MUSIK NYANYIAN NEGERIKU KARYA SINGGIH SANJAYA

MEI ARTANTO, Prof. Dr. Victor Ganap, M.Ed; Dr. G.R. Lono Lastoro Simatupang, M.A

2015 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Nyanyian Negeriku merupakan sebuah karya yang dibuat oleh Singgih Sanjaya dengan dua materi musik, yaitu sembilan lagu daerah sebagai materi utama dan keilmuan serta media musik orkestra sebagai modal kerja kreatif. Aransemen merupakan perilaku kerja kreatif yang dipilih oleh Singgih Sanjaya dalam mengerjakan Nyanyian Negeriku. Selama 15 tahun, karya ini banyak digunakan oleh berbagai pihak dengan berbagai fungsi atas makna dan nilai yang ditawarkan. Proses pemaknaan atas karya ini merupakan bagian menarik. Hal itu bermula dari sembilan lagu daerah yang dipindahkan ke dalam karya musik yang berwujud teks yang selanjutnya berpindah ke sebuah pergelaran. Perpindahan teks ke dalam pergelaran tersebut berdampak pada muncul teks pergelaran yang berbeda-beda baik secara audio, visual, dan kinetik. Penelitian dilakukan kurang lebih selama 4 bulan di Yogyakarta, dengan fokus pada Singgih Sanjaya sebagai pembuat dan SMK N 2 Kasihan, Bantul sebagai pengguna karya yang telah menyajikan Nyanyian Negeriku dalam acara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Plataran Candi Prambanan tahun 2014. Metode penelitian yang digunakan dalam metode kualitatif dengan tahapan observasi, wawancara, kajian literatur, dan analisis data. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan tiga teori, seperti transit dan transition (melihat perpindahan dan pemaknaan atas sembilan lagu daerah ke bentuk Nyanyian Negeriku dan perpindahan teks musik Nyanyian Negeriku ke dalam pergelaran), hybrid (melihat percampuran dua materi musik), dan aransemen (melihat tahapan dan proses aransemen yang dilakukan oleh Singgih Sanjaya). Adapun hasil temuan dalam penelitian ini, yaitu eksistensi dari sembilan lagu daerah yang masih nampak dalam Nyanyian Negeriku walaupun proses kreatif menggunakan keilmuan dan media musik barat, dan justru kekuatan karya terletak pada bentuk hybrid dari dua materi musik ini. Selanjutnya dengan berpindahnya sebuah obyek seni, seperti teks musik Nyanyian Negeriku, pemaknaan atas nilai yang ditangkap dari penggunaan teks musik juga ikut berbeda sehingga ketika teks musik diwujudkan dalam pergelaran memunculkan dinamika teks pergelaran (kondakter, kostum, dan musisi) yang berbeda-beda. Terkait aspek audio, dalam pergelaran musik faktor kondakter dan musisi sangat memegang peranan dalam keberhasilan menafsirkan bunyi, namun tidak kalah penting peran sound system sebagai penentu dan perantara antara bunyi yang dihasilkan musisi agar tersampaikan secara baik kepada penikmat yaitu penonton.

Nyanyian Negeriku is a work created by Singgih Sanjaya with two musical material, that are nine folk songs as the main material and scientific and media orchestral music as a creative working capital. Arrangement is the behavior of creative work selected by Singgih Sanjaya in doing Nyanyian Negeriku. For 15 years, this work is widely used by various parties with various functions over the meaning and value offered. Meaning process of this work is an interesting part. It stems from the nine folk songs moved into a piece of music in the form of text which then move to a performance. Displacement text into the performance impact on the performance of text appear different both in audio, visual, and kinetic. Research carried out for 4 months in Yogyakarta, with a focus on Singgih Sanjaya as a maker and Vocational High School 2 Kasihan, Bantul as the user works that have presented Nyanyian Negeriku in commemoration of Youth Pledge Day 2014 at Plataran Prambanan. The method used in qualitative methods with the stage of observation, interviews, literature review, and data analysis. The collected data will be analyzed by three theories, such as transit and transition (see displacement and the meaning of the nine traditional songs to form Nyanyian Negeriku and transfer the text to music Nyanyian Negeriku into performances), hybrid (see mixing two musical material), and arrangements (see stages and arrangement process performed by Singgih Sanjaya). The findings in this study, namely the existence of nine traditional songs which are still visible in the Nyanyian Negeriku though the creative process using scientific and western music media, and it is precisely the strength of the work is in the form of a hybrid of these two musical material. Furthermore, the transfer of an art object, such as Nyanyian Negeriku music text, meaning the value captured from the use of text also different music so that when the text musical performances embodied in the text of the dynamics of performance (conductor, costumes, and musicians) are different. Related audio aspects, the musical performance factor of the conductor and the musicians really play a role in the success of interpreting sound, but no less important as a determinant role of the sound system and an intermediary between the sound produced by the musicians so well conveyed to the audience is the audience.

Kata Kunci : Kata Kunci: Nyanyian Negeriku, aransemen, teks musik, pergelaran, hybrid, transit dan transition.

  1. S2-2015-354158-abstract.pdf  
  2. S2-2015-354158-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-354158-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-354158-title.pdf