Penggunaan New Media dalam Pembentukan Komunitas Pecinta Musik Pop Korea (K-Popers) (studi relasi fans boyband Super Junior yang tergabung dalam fanpage "Super Junior For ELFindo" di jejaring sosial Facebook dan Twitter)

AJENG SASMITANING TYAS, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si.

2017 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Perkembangan teknologi informasi membuat perkembangan industri Korea Selatan juga semakin pesat, termasuk industri budaya pop. Di Korea Selatan sendiri terdapat dua budaya pop yang terkenal yakni korean drama dan korean music. Untuk industri musik sendiri, K-pop mampu meraup devisa hingga satu miliar dolar Amerika Serikat per tahun. Berawal dari kesuksesan K-pop ini, beberapa fans boyband dan girlband membuat fanpage dari fansclub mereka melalui sosial media yang merupakan bagian dari new media, salah satunya adalah fanpage Super Junior For ELFindo (SJFE) yang dibuat pada tahun 2011 oleh Feby yang merupakan ELF asal Palembang. Fanpage yang didirikan ini pada akhirnya menjadi sebuah komunitas virtual dimana baik admin maupun member yang tergabung didalamnya menjadikan fanpage ini sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan sesama ELF. Berangkat dari fenomena tersebut, penelitian ini akhirnya disusun untuk mengetahui sejauh mana pola hubungan yang terjadi dalam fanpage SJFE serta bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat dari adanya proses penggunaan facebook dan twitter sebagai sarana pembentukan sebuah komunitas virtual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil sembilan informan yang terdiri dari lima orang admin fanpage SJFE dan empat orang followers SJFE di facebook dan twitter yang dipilih secara acak oleh peneliti. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan alat pengumpul data berupa interview guide. Setelah dilakukan analisa data, peneliti mendapati bahwa dengan hadirnya new media ini memudahkan proses komunikasi yang terjadi antar member dan admin yang tergabung dalam fanpage SJFE yang merupakan sebuah komunitas virtual. Pola relasi yang terbentuk dalam fanpage SJFE ini merupakan pola relasi asosiatif dimana seluruh pihak yang terlibat mendapatkan keuntungan dari proses komunikasi dan kerjasama yang berlangsung didalamnya.

The development of information technology makes the development of South Korean industry is also growing rapidly, including the pop culture industry. In South Korea, there are two popular pop culture, that is korean drama and korean music. From the music industry, K-Pop is able to rake in foreign exchange until one billion US dollars each year. From the success of K-Pop, some fans of boyband and girlband make fanpage from their fansclub through social media which is part of new media, one of them is Super Junior For ELFindo, this fanpage is created in 2011 by Feby, which is ELF from Padang. This established fanpage eventually became a virtual community among the admin and members, they are make this fanpage as a means of communication with another ELF. From the phenomenon, this research is finally arranged to find out how far the relationship patterns that occur in SJFE fanpage and how the impact caused by the process of using facebook and twitter as a means of forming a virtual community. This study used qualitative methods by taking nine informants consisting of five people SJFE fanpage admin and four people followers SJFE on facebook and twitter randomly selected by researchers. Collection of information using interview techniques and data collection tools in the form of an interview guide. After the data analysis, the researchers found that with the presence of this new media facilitate the communication process that occurs between members and admin who are members of SJFE fanpage which is a virtual community. The pattern of relationships formed in this SJFE fanpage is an associative relation pattern in which all parties involved benefit from the communication process and cooperation that takes place therein.

Kata Kunci : komunitas virtual, new media, pola relasi/virtual community, new media, relationship pattern