ANALISIS DAYA SAING EKSPOR TEH DI NEGARA-NEGARA ASEAN

NADIA OKTAVIANA, Prof Dr. Ir. Masyhuri; Dr. Ir. Slamet Hartono, M.Sc

2016 | Tesis | S2 Ekonomi Pertanian

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perkembangan nilai ekspor teh di negara-negara ASEAN, (2) mengetahui posisi daya saing ekspor teh pada negara ASEAN dan (3) mengetahui faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai ekspor teh di negara ASEAN. Penelitian ini menggunakan data tahunan pada tahun 2005-2014. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari United Nation Statistics Commodities Trade. Metode analisis yang digunakan adalah analisis tren, Revealed Comparative Advantage (RCA), Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP), Acceleration Ratio (AR) dan Constant Market Share (CMS). Hasil penelitian menunjukkan perkembangan ekspor teh di ASEAN pada kurun waktu tahun 2005-2014 adalah seluruh negara ASEAN mengalami pertumbuhan nilai ekspor teh yang meningkat kecuali Indonesia pada nilai ekspor teh (total) dan teh hitam. Posisi daya saing ekspor teh di ASEAN berdasarkan nilai RCA, Indonesia dan Vietnam memiliki daya saing kuat sedangkan Malaysia, Singapura dan Thailand memiliki daya saing lemah. Berdasarkan nilai ISP, Vietnam dan Indonesia tergolong sebagai negara eksportir teh. Thailand Malaysia dan Singapura tergolong negara importir teh. Berdasarkan nilai AR, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam memiliki percepatan pertumbuhan ekspor teh lebih tinggi dari percepatan pertumbuhan impor teh dunia sedangkan Indonesia memiliki percepatan pertumbuhan ekspor teh lebih lambat dari percepatan pertumbuhan impor teh dunia. Faktor yang mempengaruhi fluktuasi ekspor teh adalah pada Indonesia, efek pertumbuhan nilai ekspor dunia, efek komposisi komoditas dan efek distribusi pasar berdampak positif sedangkan efek daya saing berdampak negatif pada fluktuasi nilai ekspor teh Indonesia. Pada Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam yang berpengaruh positif adalah efek pertumbuhan nilai ekspor dunia, efek komposisi komoditas dan efek daya saing sedangkan efek distribusi pasar berdampak negatif.

This study aims to determine (1) the development of tea export value in ASEAN countries, (2) the position of tea export competitiveness in ASEAN countries and (3) the factors that affecting fluctuations in the value of tea export in ASEAN countries. This study used secondary data, namely annual data from United Nations Statistics Commodities Trade (UNCOMTRADE) from 2005 to 2014. Trend analysis, Revealed Comparative Advantage (RCA), Specialization Commerce Index (SCI), Acceleration Ratio (AR) and Constant Market Share (CMS) are applied to achieve the objectives. The results showed that from 2005 to 2014, ASEAN countries experiencing positive growth in tea export value except Indonesia in tea export value (total) and black tea. Tea export competitiveness position in ASEAN based on RCA value showed that Indonesia and Vietnam have strong competitiveness while Malaysia, Singapore and Thailand have weak competitiveness. Based on SCI score, Vietnam and Indonesia are classified as tea exporting countries. On the other hand, Thailand, Malaysia and Singapore are classified as tea importing countries. Based on AR, the acceleration of export growth for Malaysia, Singapore, Thailand and Vietnam are higher than the acceleration of growth in the world tea imports. Meanwhile, Indonesia has slower acceleration of export growth than the acceleration of growth in world tea imports. Factors that have positive influence to fluctuations in the value of tea export in Indonesia are the effect of world export growth, the effect of commodity composition and market distribution, whilst the effect of competitiveness has negative influence. Furthermore, the growth effect of the value of world export, commodity composition effect and the competitiveness have positive influence to fluctuations in the value of tea export of Malaysia, Singapore, Thailand and Vietnam, whilst market distribution effect has negative influence.

Kata Kunci : Ekspor Teh, ASEAN, Daya saing, Revealed Comparative Advantage (RCA), Constant Market Share (CMS)