Laporkan Masalah

DISTRIBUSI GEOGRAFIS DAN TREN CEDERA AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI INDONESIA

YENNY YUANITA RUMENGAN, Prof. dr. Hari Kusnanto, Dr.PH. ; dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes., Ph.D.

2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI 2015-2019 (Renstra), menyebutkan bahwa penyebab kematian terbesar pada usia sekolah dan remaja adalah akibat kecelakaan transportasi. WHO juga mencanangkan gerakan dasawarsa keselamatan jalan raya pada 2011 hingga 2020 dengan target mengurangi jumlah korban mencapai 50% akibat adanya perubahan besar dalam 10 peringkat penyakit di dunia, dimana cedera akibat kecelakaan di jalan raya diproyeksikan akan menjadi peringkat ketiga pada tahun 2020. Tujuan : Mengkaji dan menganalisa distribusi geografis dan tren cedera akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya di Indonesia. Metode : Penelitian ini merupakan analisis lanjut data kesehatan masyarakat Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dengan desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang (cross sectional). Desain penelitian dilakukan menggunakan analisis deskriptif (untuk estimasi prevalensi dan proporsi), analisis analitik / komparatif (mencari hubungan variabel dan besaran risiko / OR) dan analisis spasial dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Hasil : Hasil analisis data tahun 2007 memperlihatkan kelompok umur Dewasa dan Lansia, Petani memiliki peluang lebih besar dibandingkan yang lainnya. Tahun 2013 kelompok umur Dewasa, Lansia dan Remaja, kelompok pekerja Pegawai dan Buruh, serta kelompok status ekonomi Menengah Atas dan Teratas lebih berpeluang mengalami cedera. Frekuensi cedera tertinggi di provinsi Jawa Timur berdasarkan data Riskesdas tahun 2007 dan 2013, sedangkan frekuensi keparahan cedera tertinggi tahun 2007 di Provinsi Jawa Timur dan tahun 2013 tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur di posisi kedua dengan perbedaan yang tipis. Menurut wilayah provinsi Jawa Timur terlihat bahwa pada tahun 2007, prevalensi kejadian cedera akibat kecelakaan lalu lintas tertinggi terdapat di kota Kediri sedangkan tahun 2013 prevalensi tertinggi terdapat di kota Surabaya. Keparahan kejadian cedera tahun 2007 tertinggi di kabupaten Malang sedangkan pada tahun 2013 ada peningkatan prevalensi dengan tertinggi di kabupaten Lumajang. Kesimpulan : Cedera akibat kecelakaan lalu lintas meningkat secara nasional pada tahun 2013. Angka cedera dan keparahan cedera akibat kecelakaan lalu lintas berdasarkan wilayah provinsi meningkat terutama di Provinsi Jawa Timur. Faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas adalah pengendara (human error) yang kurang memiliki ketaatan pada aturan lalu lintas. Ketaatan pada peraturan berkaitan dengan faktor pendidikan yang harus dimulai sedini mungkin. Integritas ketika berkendara sangat diperlukan, dengan menghindari kegiatan yang mengundang resiko terjadinya kecelakaan. Kata Kunci : Cedera, Kecelakaan Lalu Lintas, Riskesdas 2007 dan 2013, SIG.

Introduction : In strategic planning of Indonesia ministry of health (Renstra 2015-2019), say that injuries are among the leading causes death at teenage and school age. International Road Safety between 2011 and 2002 is one step WHO is taking in this direction to decrease 50 percent of people killed by road crashes because of big change in rank order for the 10 leading causes of the global burden of disease or injury, which is road traffic injuries are predicted to be the third. Objective : To examine and analyzes the geographic distribution and tren of road traffic injury in Indonesia. Method : This research used cross sectional as the research design include descriptive analysis (estimated prevalence and proportion), analitic/comparative analysis (determined connection of variabel and odds ratio) and geographic Information System to spatial analysis. Results : The results of 2007 multivariate analysis show that adult, older, and farmer have more opportunity than others categories to road traffic injuries. In 2013, they are have more opportunity too without farmer. Employee, laborer, up-middle and rich people was significantly too. The frequently of road traffic injury in east java was higher than others province between 2007 and 2013. For road traffic injury fatality was in east java and first in east nusa tenggara for 2013, however the second is east java with 0,09 as the difference. The highest frequency of injuries in the province of east java in 2007 and 2013, while the highest frequency of injury severity in 2007 in East Java province and in 2013 the highest in East Nusa Tenggara, East Java but still in second place with a slight difference. According to the province of East Java is seen that in 2007, the prevalence of injuries is highest in the town of Kediri, while in 2013 the highest prevalence found in the city of Surabaya. Severity of injury incidence in 2007, the highest in the district of Malang, while in 2013 there was an increase in prevalence with highs in Lumajang. Summary : Injuries from traffic accidents increased nationally in 2013. Figures of injury and severity of injuries caused by traffic accidents by province increased, especially in East Java province. The main factors causing traffic accidents is driver (human error) which lack strict adherence to traffic rules. Adherence to the rules relating to the education factor that should be initiated as early as possible. Integrity when driving is necessary, avoid activities that invite the risk of occurrence of accidents. Keywords : Injury, Road Traffic Injury, Riskesdas 2007 & 2013, GIS

Kata Kunci : Keywords : Injury, Road Traffic Injury, Riskesdas 2007 & 2013, GIS

  1. S2-2016-371521-bibliography.pdf  
  2. S2-2016-371521-tableofcontent.pdf  
  3. S2-2016-371521-title.pdf